Telkom Buka Peluang Kemitraan Pembangunan
Infrastruktur Broadband
Jakarta, 25 Mei 2016 – PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) bertekad memberikan kontribusi positif meningkatkan kualitas dan kesejahteraan bangsa Indonesia melalui pengembangan infrastuktur broadband dan layanan digital. Demikian dipaparkan Direktur Consumer Service Telkom Dian Rachmawan dalam seminar sehari “The Role of Home Broadband Wiring and Insfrastructure Partnership Toward New Golden Era of Fixed Broadband” di Jakarta, Rabu (23/5).
“Telkom berkomitmen untu dapat memenuhi target 20 juta rumah yang terkoneksi ke jaringan broadband berbasis fiber optic atau FTTH (Fiber To The Home) pada akhir tahun 2020,” tambah Dian.
Untuk itu dalam seminar yang diselenggarakan oleh Telkom ini mengundang berbagai pihak seperti pengembang properti dan pengelola jaringan akses agar dapat bersama-sama mebangun infrastruktur di Indonesia.
Lebih lanjut dikatakan Dian, pemenuhan target 20 juta rumah yang terkoneksi ke jaringan broadband berbasis fiber optik (FTTH) itu, bukannya tanpa tantangan. “Percepatan penyediaan dan pengembangan infrastruktur FTTH di wilayah Kepulauan Indonesia yang luas dalam waktu yang relatif singkat adalah tantangan yang harus dijawab. Oleh karena itu Telkom mengajak berbagai kalangan ikut berperan mempercepat pembangunan infrastruktur broadband di Indonesia dalam pola kemitraan yang saling menguntungkan,” tambah Dian.
Bukan hanya menguntungkan kedua belah pihak, tetapi yang lebih penting adalah menguntungkan pelanggan dan masyarakat di seluruh Indonesia agar dapat menikmati infrastuktur broadband dan layanan digital berkualitas. IndiHome menjadi salah satu layanan digital yang menjadi fokus saat ini. IndiHome adalah layanan triple play yang terdiri dari Internet on Fiber, UseeTV (IPTV) dan Telepon Rumah yang telah medapatkan respon sangat baik dari masyarakat Indonesia.
Dalam seminar ini para pembicara yang sangat kompeten di bidangnya dari berbagai kalangan dihadirkan untuk berbagi wawasan tentang pentingnya dan terbukanya berbagai peluang dalam percepatan pembangunan infrastruktur broadband di Indonesia. Pembicara pemerintah akan hadir perwakilan Direktorat Jenderal PPI (Penyelenggara Pos dan Informatika) Kemenkominfo Indonesia. Sementara dari Telkom akan diwakili oleh VP Consumer Product Planning Teni Agustini.
Kemudian dari para praktisi industri ICT (Information and Communication Technology) Indonesia dan dunia, hadir perwakilan dari ZTE, NTT East, Jembo Cable Company, Yangtze Optical Fibre & Cable, Huawei, D-Link, TP-Link dan Fiber Home Technologies Indonesia.
Pada diskusi panel akan hadir juga Perwakilan dari Telkom Akses, APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi), MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), akademisi dari Universitas Indonesia, AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia) dan perwakilan dari pengembang properti di Indonesia.
Seminar ini juga akan membahas dan mendiskusikan berbagai opsi kemitraan yang saling menguntungkan dalam lingkup konstruksi infrastruktur, penyediaan IKR (Instalasi Kabel Rumah), penjualan dan pemasaran, billing and collection sampai operasional dan pemeliharaan jaringan akses.
Dian Rachmawan menyampaikan, “Kerjasama yang baik dari berbagai pihak ini diharapkan akan mampu memberikan kontribusi terbaik bagi majunya pembangunan infrastruktur broadband yang pada akhirnya menjadi penggerak penting dalam percepatan pembangunan di Indonesia”.
Menurut Dian Rachmawan pembangunan infrastruktur broadband tersebut sejalan dengan fokus pemerintah saat ini yang memberi perhatian khusus pada percepatan pembangunan infrastruktur agar Indonesia lebih mampu bersaing baik di tingkat regional Asia Pasifik maupun di tingkat global.