Bersama TNI-AL, Tim Ekspedisi BI Jangkau Pulau Terpencil Karumputan

  • Whatsapp
Tim Ekspedisi Layanan Kas BI KPw Jatim saat di Pulau Matasiri, Sabtu (24/3/2018). Saat ini (Minggu, 24/3/2018) Tim tengah melanjutkan ekspedisinya menjangkau Pulau Terpencil Karumputan.

KOTA BARU, beritalima.com – Tim Ekspedisi Layanan Kas Kepulauan BI saat ini (Ahad, 25/3/2018) sedang menjangkau Pulau Karumputan, Kalimantan Selatan. Ini merupakan pulau keempat, setelah Tim Ekspedisi ini menjangkau Pulau terpencil Kangean, Sapeken, dan Kalambu.

Layanan Kas Kepulauan (BI Jangkau) merupakan kebijakan kerjasama BI dan TNI-AL untuk menjangkau pulau-pulau kecil di seluruh wilayah NKRI, terutama yang tidak bisa dijangkau dengan kapal-kapal penumpang.

Dan untuk kali ini, BI KPw Jatim sebenarnya juga manjadwalkan menjangkau Pulau Kalambu, Sabtu (24/3/2018). Dan, Tim Ekspedisi Layanan Kas Kepulauan BI dengan KRI Sidat pun sudah menuju ke pulau tersebut.

Akan tetapi, di pulau ini hanya ada beberapa rumah sebagai transit para nelayan dan pemancing ikan bila cuaca buruk. Sehingga, Kapal Layanan Kas Kepulauan diarahkan ke Pulau Matasiri sebagai salah satu bagian dari gugusan Pulau Sembilan, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan.

Di Pulau Matasiri, Layanan Kas Kepulauan BI buka layanan penukaran uang di pemukiman penduduk Desa Teluk Sungai, Kecamatan Pulau Sembilan. BI mampu menyerap uang tidak layak edar (UTLE) sebanyak Rp 20 juta.

Uang yang diserap cenderung rusak dan kumel, mengingat pulau tersebut sangat jauh dari kecamatan yang jarak tempuhnya sekitar 14 jam.

Menurut Nurkolis, Asisten Manager BI KPw Jatim, hasil penarikan UTLE sebesar itu dinilai sudah cukup besar, mengingat kondisi Pulau Matasiri sangat terpencil dan berpenduduk kecil, hanya sekitar 300 KK.

Dia juga mengatakan, kondisi ekonomi warga pulau ini terbilang menengah kebawah. Letak geografis pulau ini di tepi pantai, tidak ada bank, sehingga tingkat kelusuhan uang yang beredar sangat tinggi.

Tim Ekspedisi Layanan Kas Kepulauan BI mengaku bangga telah sampai di Pulau Matasiri, meskipun penduduknya cukup kecil. Karena bagi Bank Indonesia, dimanapun pulau itu berada dan sekecil apapun penduduknya, dengan merefress uang lusuh dan rusak merupakan salah satu bukti penegakan kedaulatan NKRI. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *