Surabaya, beritalima.com | Normalisasi tahap pertama ruang Sungai Kalianak telah rampung. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Satpol PP Kota Surabaya dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya menggelar kerja bakti pada Minggu (14/9/2025). Pembersihan difokuskan di STA 0+000 sisi timur Sungai Kalianak.
Kepala Bidang Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat, Satpol PP Kota Surabaya, Dwi Hargianto menyatakan, kerja bakti ini bertujuan membersihkan kayu, bambu, dan sampah di sekitar sungai.
“Hari ini kami lakukan pembersihan, kami sisir mulai dari jembatan, kami lakukan pembersihan dari sampah-sampah yang sudah menumpuk. Selain sampah, banyak kami temukan juga kayu-kayu yang sudah tidak terpakai, itu juga kami angkut,” kata Dwi.
Dwi menjelaskan, kegiatan ini merupakan kolaborasi berbagai pihak, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya dan perangkat wilayah setempat.
“Tentunya kami tidak sendiri, kerja bakti ini bentuk sinergitas dari rekan-rekan OPD terkait, ada dari DSDABM, DLH untuk perbantuan personel dan dump truck. Serta ada dari Dishub mengatur lalu lintas, untuk meminimalisir kemacetan, serta ada dari perangkat wilayah setempat yang turut membantu,” jelasnya.
Selain mengurangi risiko banjir, kerja bakti ini juga menjadi edukasi bagi warga agar lebih peduli kebersihan sungai dan tidak membuang sampah sembarangan.
“Melalui kerja bakti ini, kami ingin menunjukkan bahwa ketertiban dan kenyamanan kota, juga ditentukan dari lingkungan yang bersih dan berfungsi dengan baik. Sehingga perlu adanya kesadaran sesama dalam menjaga lingkungan,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Pemeliharaan Prasarana Drainase, DSDABM Kota Surabaya, Achmad Idi Pratikno mengungkapkan bahwa mereka berhasil mengangkut hingga sepuluh dump truck sampah.
“Untuk sampahnya berhasil kami kumpulkan, kami angkut menggunakan dump truck, sebanyak sepuluh dump truck. Setelah kita angkut untuk selanjutnya kami buang di tempat pembuangan,” kata Idi sapaan akrabnya.
Idi berharap, partisipasi warga dapat membantu keberlanjutan program normalisasi ini. “Normalisasi ruang sungai ini adalah program jangka panjang untuk mengurangi risiko banjir. Sehingga dengan adanya peran serta masyarakat, diharapkan dapat mendukung dampak positif adanya program normalisasi ruang sungai ini,” pungkasnya. (*)






