Bengkulu, beritalima.com | Dua politisi yang digadang-gadangkan bakal maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu bulan Desember mendatang, yakni Walikota Bengkulu H Helmi Hasan dan Mantan Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamuddin, gelar pertemuan di kediaman Agusrin di Jakarta, Kamis (20/8) malam.
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bengkulu Dedy Wahyudi yang turut hadir mendampingi menceritakan bahwa pertemuan kedua politisi ini berlangsung hangat. Obrolan Helmi dan Agusrin pun menunjukkan bila keduanya sangat akrab.
“Pak Helmi dan Pak Agusrin ini memang sudah sangat rindu ingin bertemu,” ungkap Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi.
Di hadapan Agusrin, sambungnya, Helmi Hasan selalu melemparkan pujian atas prestasi-prestasi yang sudah diukir Agusrin saat beliau menjadi gubernur Bengkulu. Misalnya, pembangunan Pantai Panjang, Mess Pemda, View Tower, program hand tractor untuk petani, dan lainnya.
“Pujian seperti ini kan sebenarnya memang sudah sering disampaikan Pak Wali (Helmi Hasan) kepada Agusrin di media. Dan kali ini, ternyata disampaikan langsung di hadapan Pak Agusrin,” jelas Dedy.
Di luar dugaan, mantan GM RBTV itu menambahkan, Agusrin juga ternyata diam-diam memantau Helmi Hasan. Tak mau kalah dengan Helmi, Agusrin pun melemparkan pujian pada program-program yang dilaksanakan Pemkot Bengkulu.
“Misalnya, program 1000 jalan mulus, dimana jalan-jalan Pemprov banyak yang diambil alih kewenangannya untuk dibangun oleh Pemkot,” ucap Dedy, menirukan Agusrin.
Tak sampai di sana, Dedy menyampaikan, Agusrin juga terkesan dengan program Gerakan Peduli Yatim (GPY) yang dicetuskan Helmi Hasan. Ia terkagum-kagum dengan program itu, sebab seluruh anak yatim di Kota Bengkulu akan diangkat sebagai anak asuh oleh pejabat-pejabat yang ada di Kota Bengkulu.
“Pak Agusrin juga kagum dengan program Gerakan Peduli Siswa (GPS), program relijius yang gencar dihelat di Kota Bengkulu, dan masih banyak lainnya,” paparnya.
“Bahkan, Pak Agusrin bilang kalau dia memang belum tua, tapi saya merasa harus seperti Pak Wali (Hemi) yang sangat istiqomah dalam beragama,” cerita Dedy.
Ketika ditanya apakah pertemuan membahas arah koalisi, Dedy Wahyudi mengatakan pertemuan hanya silaturahmi antara adik dan kakak. “Untuk urusan politik keduanya sepakat menyerahkan kepada Allah. Karena semua memang sudah ditulis oleh Allah,” imbuh Dedy.
Yang jelas, Dedy berharap, pertemuan ini membuat intensitas politik di Bengkulu menjadi lebih sejuk. Sebab, kedua tokoh ini mengajarkan bila dalam politik tak perlu saling hujat dan saling serang.
“Saya saja terharu menyaksikan pertemuan ini,” pungkasnya. (rd)