JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattaliti sowan ke Keraton Surakarta Hadiningrat, Jumat (4/6). Dalam kunjungan ini, LaNyalla menyatakan keinginannya agar DPD RI bisa bersinergi dengan Keraton dan Kerajaan Nusantara.
LaNyalla hadir didampingi Fachrul Razi (Ketua Komite I), Sylviana Murni (Ketua Komite III), Bustami Zainuddin (Wakil Ketua Komite II), Evi Afita Maya (Wakil Ketua Komite III), Bambang Sutrisno (Jawa Tengah), Bambang Santoso (Bali), Yani WS Koeswodidjoyo (Sekjen Majelis Adat Kesultanan Nusantara (MAKN).
Rombongan diterima Sri Susuhunan Paku Buwono XIII dan GKR Paku Buwono di Sasana Handrawina. Lengkap dengan para pengageng keraton. Selain gendhing-gendhing Jawa, ditampilkan juga Tari Bambangan Cakil.
Menurut LaNyalla, sinergi DPD dengan keraton dan kerajaan nusantara dibutuhkan sebagai penguatan dan reposisi peran Keraton dan Kerajaan Nusantara dalam membangun keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami sangat komitmen hal itu. Dan, wujud nyata dari komitmen DPD RI adalah kegiatan Kunjungan Kerja kami ke beberapa Keraton dan Kerajaan di Nusantara. Salah satunya sekarang ke Keraton Surakarta Hadiningrat,” jelasdia.
Sebelumnya, LaNyalla menyambangi Kerajaan Sumenep di Jawa Timur, Kerajaan Bulungan (Kalimantan Utara), Kerajaan Gowa (Sulawesi Selatan), Kerajaan Mamuju (Sulawesi Barat), Kesultanan Tidore (Maluku Utara) dan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.
Dijelaskan, Komitmen DPD RI terhadap keraton dan kerajaan Nusantara akan ditunjukkan melalui rencana pertemuan Raja dan Sultan se-Nusantara. Pertemuan yang akan digelar di Jakarta itu, akan dimanfaatkan DPD untuk menyerap aspirasi raja-raja dan sultan-sultan.
“Itu harus dimanfaatkan menyuarakan kepentingan dan eksistensi Kerajaan Nusantara sebagai bagian dari penguat dan pengikat nilai kebudayaan dan sejarah kelahiran Indonesia,” tutur LaNyalla.
Keraton Surakarta yang diwakilkan KPH Hari Sulistiyono Sosro Negoro, berusaha terus melestarikan kebudayaan, baik dalam tradisi, ritual dan pemeliharaan fisik cagar budaya.
Menurut dia, Keraton Surakarta bukan hanya onggokan bangunan kuno tetapi merupakan hasil perjalanan panjang negeri ini selama tiga abad.
“Indonesia bersumber dari Mataram. Keraton Surakarta merupakan ibukota terakhir negari Mataram setelah pindah-pindah. Keraton Surakarta penerus langsung dari Majapahit lewat keturunan Singosari,” kata Sosro Negoro.
Dijelaskan, Keraton Surakarta bukan hanya hanya saksi sejarah tapi juga pelaku sejarah Indonesia. “Tak sedikit yang sudah diberikan ke NKRI baik semasa perjuangan maupun kemerdekaan. Jadi tidak perlu diragukan lagi peran Keraton Surakarta bagi negeri ini,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)