KUPANG – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lembata di Nusa Tenggara Timur (NTT), guna meninjau pengungsian dan memberikan dukungan penanganan kepada masyarakat serta pemerintah daerah setempat dalam menghadapi erupsi Gunungapi Ili Lewotolok.
Doni Monardo berangkat dari Jakarta pada Selasa (1/12) pukul 20.00 WIB dan tiba di Kupang, NTT pukul 24.00 WITA. Setibanya di Kupang, Doni beserta rombongan disambut oleh Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi.
Dari Kupang, Doni Monardo kemudian dijadwalkan untuk melanjutkan kunjungan kerja menuju posko penanganan darurat dan pengungsian di Kabupaten Lembata menggunakan helikopter BNPB pada esok hari, Rabu (2/12).
Turut serta dalam rombongan antara lain; Komisi VIII DPR RI, M Ali Taher, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan, Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Prasinta Dewi, Plt. Deputi Penanganan Darurat BNPB Dody Ruswandi, Plt. Dir. Pemetaan dan Risiko Bencana BNPB, Abdul Muhari, Kabid Mitigasi Gunung PVMBG Hendra Gunawan, Tenaga Ahli BNPB, Perwakilan dari Kementerian Sosial dan staf BNPB.
Adapun kunjungan tersebut merupakan wujud bahwa negara hadir di tengah masyarakat untuk memberikan dukungan dan pelayanan yang terbaik.
Sebagaimana yang menjadi arahan Presiden Joko Widodo bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi, maka pelayanan publik yang baik adalah ketika pemerintah beserta pejabatnya mampu melindungi jiwa masyarakat.
“Pelayanan publik yang baik adalah ketika negara hadir dan pemerintah beserta pejabatnya mampu melindungi jiwa masyarakat, jelas Doni.
“Salus Populi Suprema Lex, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” imbuhnya.
Selain untuk mengunjungi pengungsian, Kepala BNPB juga akan memberikan dukungan penanganan erupsi Gunungapi Ili Lewotolok berupa 5 unit tenda pengungsi, 2 flexible tank, 2.000 paket family kit, 200 sandang, 500 perlengkapan bayi, 1.200 paket tambahan gizi, 1.200 paket lauk pauk, 1.200 makanan siap saji, 200ribu masker kain, 4.000 matras dan 5.500 lembar selimut.
Adapun sebagian paket bantuan tersebut dibawa langsung dari gudang logistik BNPB menggunakan pesawat yang ditumpangi Kepala BNPB beserta rombongan pada saat keberangkatan.
Selanjutnya, bantuan yang lain dikirimkan pada hari berikutnya menggunakan pesawat menuju Kupang dan dilanjutkan melalui jalur darat serta penyeberangan laut.
Sebelumnya, Gunungapi Ili Lewotolok dilaporkan bererupsi pada Minggu (29/11) pada pukul 09.45 WITA dengan kolom abu teramati hingga kurang lebih 4.000 meter dari puncak gunung.
Dengan adanya peningkatan aktivitas gunungapi tersebut, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunungapi (PVMBG) menetapkan status Gunung Ili Lewotolok menjadi Level III atau ‘Siaga’.
Atas peristiwa tersebut sebanyak 5.830 jiwa telah dievakuasi ke 20 titik pengungsian.
Adapun lokasi pengungsian warga tersebut meliputi Kantor Bupati Lama sebanyak 576 jiwa, Parak Walang 456 jiwa, Aula Kelurahan Lewoleba Tengah 279 jiwa, Desa Tapolangu 287 jiwa, Aula Kopdit Ankara 169 jiwa, SMPN I Nubatukan 160 jiwa, Pasar Lamahora 112 jiwa, SDI Lewoleba 82, Aula Kelurahan Lewoleba Timur 65, Aula Selandoro 50 dan BKD PSDM 46 jiwa.
Selanjutnya, pengungsian juga dilakukan di beberapa rumah warga yang tersebar di beberapa desa, seperti Lewoleba Timur 1.042 jiwa, Selandoro 1.015, Lewoleba Selatan 467, Lewoleba 347, Lewoleba Barat 286, Lewoleba Tengah 286 dan Lewoleba Utara 105.