BANYUWANGI, beritalima.com – Pelaku fashion di Banyuwangi seolah tak henti berkreasi. Setelah terakhir menggelar Banyuwangi Batik Festival pada 29 Juli lalu, kini mereka menghadirkan karyanya dalam Banyuwangi Fashion Festival (BFF). Sebanyak 75 busana diparadekan dengan menarik oleh para desainer asli Banyuwangi di halaman Mall Pelayanan Publik Banyuwangi, Sabtu (14/10).
Pada ajang pertama kali digelar ini, ada 9 desainer yang dilibatkan. Di antaranya Sanet Sabintang, Oliss, Rizkyesa Sauqi, Miftahur Ridho, Bagus, dan Almira. Selain itu ada Setya Nugraha, Amuzacki Fahim dan IKM Sekar Jagad.
Puluhan busana karya desainer Banyuwangi pun ditampilkan dengan apik. Mulai casual japanesse etnic, gaun kebaya, baju kantor, baju pengantin, casual batik hingga busana muslim.
Seperti Bagus Saputro yang menyuguhkan busana pengantin dominan warna putih yang terkesan elegan dan mewah. Begitu pula Sanet Sabintang yang menampilkan warna-warni kain motif lurik.
Sementara Miftahul Ridho, menampilkan batik bernuansa biru yang menunjukkan semangat serta etos kerja yang tinggi untuk membangun Banyuwangi. Ada beragam variasi motif yang dipakai para desainer sebagai padu padan, di antaranya batik Gajah Oling, Kopi Pecah dan Kangkung Setingkes.
Acara ini dibuka oleh Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko. Yusuf mengatakan dalam fashion ini diikuti 9 desainer lokal. Mereka terdiri atas desainer profesional yang telah memiliki jam terbang di dunia fashion. Selain juga diikuti desainer pemula yang baru saja menapaki bidang fashion. “Kami menghadirkan desainer profesional maupun pemula agar bisa terjadi sharing ide, maupun tukar ilmu diantara mereka,” kata Wabup Yusuf.
Para pengunjung pun tampak menikmati dan sesekali mengagumi setiap rancangan yang ditampilkan. Salah satunya adalah Sintia. Wanita asal Surabaya ini mengaku sangat menikmati even ini. “Terutama saya suka rancangan Bagus Saputro dan Amuzacki Fahim. Dua-duanya punya pilihan warna yang keren. Begitu juga dengan kreasinya dan padu padan bahan yang digunakan,” ungkap Sintia.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan even ini salah satu upaya pemkab mendorong berkembangnya desain produk fashion dan memajukan industri mode di Banyuwangi. Termasuk juga bisa mendongkrak nilai tambah industri kreatif bidang fashion di Banyuwangi.
Diungkapkan Anas, acara ini dirancang setelah empat tahun pemkab menggelar even fashion yang melibatkan perancang dari luar. Diharapkan dia, setelah empat tahun ini, para desainer Banyuwangi telah siap tampil menunjukkan karyanya dalam even Banyuwangi Fashion Festival.
“Inilah panggung bagi perancang dan pengrajin fashion asal Banyuwangi. Panggung ini ibaratnya pemanasan bagi mereka, agar lebih percaya diri tampil di pentas yang lebih tinggi,” kata Anas dalam sambutannya lewat sambungan facetime.
Anas pun berharap ajang ini menjadi jembatan bagi desainer untuk kancah yang lebih luas. “Untuk tahun pertama kita bisa lah memberikan batasan seperti ini, namun seriring bertumbuhnya industri mode di Banyuwangi, kami yakin akan banyak tumbuh desainer baru di tahun depan. Semoga ini menjadi pembuka jalan agar industri busana Banyuwangi semakin dikenal luas,” ujar Anas.
Para perancang yang terlibat pun mengaku senang terlibat dalam acara ini. Bagi Ollis, acara ini sangat bermanfaat bagi para desainer asal Banyuwangi. “Saya menampilkan 10 outfit. Semua rancangan dan koleksi saya. Bahkan saya sampai lembur untuk membuat kebaya khusus acara ini,” tutur Ollis. (*/abi)