SURABAYA, beritalima.com | Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Desember 2022 memutuskan, menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 0,25 bps menjadi 5,5 persen.
“Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21 dan 22 Desember 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (22/12/2022).
Selain itu, “Suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen,” lanjut Perry dalam pengumuman hasil RDG itu.
Perry menyebutkan, keputusan kenaikan suku bunga yang lebih terukur tersebut sebagai langkah lanjutan untuk secara front loaded, pre-emptive, dan forward looking, memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi sehingga inflasi inti tetap terjaga dalam kisaran 2-4 persen.
BI juga menyebutkan, kebijakan ini mempertimbangkan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi. Meski demikian, nilai ini lebih baik dari negara lain seperti China hingga India.
BI akan melakukan pengendalian rupiah untuk mengendalikan inflasi dan stabilitas. Diyakini pada 2023, rupiah akan menguat ke arah fundamentalnya.
Sebelumnya, BI menilai bahwa tingkat inflasi akan menurun ke kisaran 3 persen pada akhir 2023, seiring mulai meredanya pengetatan kebijakan moneter The Fed. BI juga berjanji tak akan menaikkan suku bunga acuan secara berlebihan. (Gan)
Teks Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo