KEEROM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Keerom, dan Kelompok Tani “Tani Makmur” melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama tentang Pengembangan Klaster Ketahanan Pangan Komoditas Cabai di Kabupaten Keerom.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Joko Supratikto dalam kesempatan tersebut menyampaikan jika komoditas seperti halnya cabai saat ini menjadi salah satu penyebab inflasi.
“Selama ini cabai merupakan komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi di Papua. Kadang harganya naik tinggi melampaui batas. Untuk itu, BI merasa perlu untuk membantu kelompok tani mengembangkan budidaya cabai agar produktivitasnya naik dan pasokannya lancar,” kata Joko Supratikto, Rabu (27/9/2017).
Acara pembentukan klaster cabai di Keerom tersebut diwarnai dengan penyerahan bantuan Program Sosial Bank Indonesia kepada Kelompok Tani Cabai “Tani Makmur”. Bantuan berupa 1 unit hand tractor, 7 buah hand sprayer, 7 buah mulsa, 7 buah sekop, dan 7 buah cangkul diserahkan langsung oleh Joko Supratikto kepada Mat Saleh selaku Ketua Kelompok Tani Cabai “Tani Makmur”, dan disaksikan oleh Yudha Ansaka selaku Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Keerom beserta pejabat lainnya.
“Kami sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bank Indonesia yang sudah memperhatikan kesejahteraan para petani. BI kasih bantuan dan pembinaan kepada kelompok tani cabai ini merupakan yang kedua, karena sebelumnya BI juga telah membina kelompok tani bawang merah di Keerom,” ucap Yudha Ansaka di lokasi penyerahan bantuan.
Selanjutnya disampaikan bahwa Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Keerom berkomitmen untuk mendukung terus program yang dijalankan BI karena secara nyata bisa dirasakan para petani.
Mat Saleh, mengaku senang dengan bantuan yang diberikan pihak BI, dan berharap, dengan bantuan tersebut, bisa meningkatkan produksi cabai di wilayahnya.
“Terimakasih banyak, semoga bisa memacu pengembangan cabai disini,”ucapnya.