BI Dorong UMKM Masuk Dalam Ekonomi Digital

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Bank Indonesia (BI) bersama penyedia platform digital bersinergi mendukung kesiapan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Binaan dan Mitra BI masuk dalam ekonomi digital.

“ Peran BI di dalam Smart City, ialah kami mendorong UMKM di seluruh Indonesia termasuk NTT dan Kota Kupang, masuk di dalam ekonomi digital. Dan, target tahun ini sudah masuk E-Commerce, kebetulan Kota Kupang sebagai salah satu target tahun ini,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nyoman Ariawan Atmaja, sebagai pembicara dalam acara “ Duduk, Baomong”, Partisipasi Nyata untuk Kota Kupang Menjadi Smart City di halaman kantor pusat Bank NTT, jalan W. J. Lalamentik Kota Kupang, Jumat (2/8/2019).

Dikatakan Nyoman, UMKM Binaan BI dan Mitra BI itu akan masuk ke E-Commerce, baik dari sisi produk maupun pemasarannya, dan linknya dengan produsen.

“ Karena seringkali tidak hanya pemasaran yang menjadi masalah tetapi bagaimana dia mengambil materialnya atapun bahan produksinya sehingga mampu berproduksi lebih efisien,” kata Nyoman menambahkan.

Selain itu, BI mendorong bahwa segala kegiatan ekonomi termasuk kerjasama dengan OJK kita menuju industri 4.0. Industri perbankan yang tentunya lebih efsien, lebih handal.

Menurutnya, tugas BI ialah pertama, mengatur kebijakan di bidang moneter; kedua, sistem pembayaran; dan ketiga, standar sistem keuangan.

“ Jadi Bank Indonesia dalam hal ini sudah mendorong, baik di tingkat pusat maupu di daerah terutama terkait bagaimana memanfaatkan teknologi informasi dalam layanan masyarakat,” tambah dia.

Hal – hal yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia ialah mendorong GPN (Gerbang Pembayaran Nasional) sebagai suatu flatform utama sehingga sistem pembayaran di Indonesia itu lebih murah, lebih fleksibel dan lebih handal.

Kemudian BI melakukan elektronifikasi di seluruh sektor, sebagaimana diketahui sekarang ini semua bank sudah bisa transaksi antar bank. “ Semua edisi merknya apa saja bisa, jadi tidak ada lagi kendala teknologi maupun komunikasi di dalam bertransaksi. Begitu pula di dalam transksi atau biaya transkasinya tidak lagi dibebankan kepada costumer atau pun nasabah, tetapi dibebankan kepada mercernya,” ujar Nyoman.

Pembicara lainnya dalam kegiatan tersebut, yaitu Wali kota Kupang, Jefri Riwu Kore, Kepala OJK NTT, Robert Sianipar, Ketua REI NTT, Boby Pitoby, serta dihadiri tokoh agama dan undangan lainnya. (L. Ng. Mbuhang)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *