BI Jatim Bersama Bupati Lamongan Panen Perdana Benih Kedelai

  • Whatsapp

LAMONGAN, beritalima.com – Sebagai salah satu program pengendalian inflasi, Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur mengembangkan klaster-klaster komoditas pangan strategis, salah satunya klaster kedelai di Kabupaten Lamongan.

Kebutuhan komoditas kedelai sebagai salah satu kontributor inflasi mencapai 2,2 juta/tahun secara nasional yang sebagian pemenuhannya dilakukan melalui impor.

Ketergantungan terhadap impor tersebut mendorong Bank Indonesia untuk meningkatkan produksi nasional melalui perbaikan dari sisi hulu yaitu pendampingan pertanian kedelai di Lamongan yang memiliki lahan kedelai seluas 24.000 Ha dengan tingkat produktivitas yang relatif masih rendah.

Sejumlah program pendampingan diberikan Bank Indonesia Jawa Timur kepada petani-petani yang tergabung dalam klaster kedelai, salah satunya adalah pembangunan demplot penangkaran untuk benih Varietas Grobogan seluas 4 Ha di Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan.

Pasca pendampingan dan bantuan teknis yang diberikan Bank Indonesia, pada Selasa, 22 Agustus 2017, bertempat di Desa Kedung Banjar, Kecamatan Sugio, dilakukan panen perdana benih kedelai “grobogan” yang akan disertifikasi.

Panen perdana secara simbolis dilakukan oleh Bupati Lamongan, H. Fadeli, Wakil Bupati Lamongan, Kartika Hidayati, dan Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Herawanto.

Acara panen perdana tersebut dihadiri pula oleh jajaran Forpimda, Organisasi Perangkat Daerah, pimpinan perbankan Lamongan, serta petani yang tergabung dalam klaster kedelai Lamongan.

Penangkaran benih kedelai “grobogan” di Kecamatan Sugio diharapkan dapat memenuhi kebutuhan petani di Lamongan secara mandiri sekaligus mengurangi ketergantungan pembelian benih grobogan dari Jawa Tengah sehingga.

Ke depan, hasil penangkaran benih kedelai grobogan akan disertifikasi dan dikembangkan menjadi benih kedelai lamongan.

Penggunaan benih varietas kedelai unggul “grobogan” diharapkan mampu mendorong produktivitas kedelai dari sebelumnya 1,4 ton/ha menjadi 2,7 ton/Ha, sehingga ke depan berpeluang untuk mensubsitusi kebutuhan kedelai impor.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lamongan mengapresiasi Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur dalam peranannya mengembangkan benih kedelai bersertifikat guna mendorong produksi kedelai secara intensif di kawasan lamongan.

Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur pun berkomitmen mengembangkan klaster kedelai di Lamongan melalui bantuan sarana dan prasarana untuk produksi dan pasca panen kedelai.

Bantuan yang telah diberikan berupa bantuan mesin-mesin pasca panen, pembangungan rumah kedelai yang memuat seed centre maupun pembuatan olahan kedelai, serta pembangungan demplot budidaya kedelai di dua kecamatan yaitu kecamatan Sugio dan kecamatan Kedungpring.

Berbagai upaya dimaksud ditujukan untuk mendukung pengendalian harga bahan pangan sekaligus subsitusi impor kedelai dan pengembangan ekonomi daerah melalui peningkatan kapasitas dan kinerja UMKM sektor pertanian (agrobisnis) yang tergabung dalam klaster kedelai.

Bank Indonesia mengharapkan program klaster ini mampu mendukung program pengendalian inflasi daerah dan mencapai target inflasi sebesar 4±1%. (Ganefo).

Teks Foto: Bank Indonesia Kpw Jatim panen perdana benih kedelai “grobogan” di Desa Kedung Banjar, Kecamatan Sugio, Lamongan, Selasa, (22/8/2017).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *