SURABAYA, beritalima.com | Flagship event tahunan Java Coffee Culture (JCC) 2023 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur selama 3 hari telah berakhir semarak pada Minggu (9/7/2023) malam.
Dengan tema Diplomasi Kopi Lintas Generasi, kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi Bank Indonesia dalam memfasilitasi pelaku usaha kopi untuk memperkenalkan value, sejarah, filosofi dan potensi kopi asli Indonesia yang sangat beragam sebagai komoditas unggulan nasional dan primadona ekspor.
JCC yang digelar mula Jumat (7/7/2023) ini berhasil memfasilitasi kerjasama produsen kopi dengan eksportir maupun pengusaha kopi dengan potensi kesepakatan dagang mencapai Rp25,63 miliar. Padahal, targetnya Rp18 miliar.
Penyelenggaraan puncak acara pada Minggu (9/7/2023) pun berlangsung semarak dan mampu menarik perhatian lebih dari 7 ribu masyarakat Surabaya berkunjung ke Jalan Tunjungan untuk menikmati showcase kopi terbaik binaan Bank Indonesia dari Aceh hingga Papua.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta dalam sambutannya menyampaikan, Indonesia sebagai negara penghasil kopi terbesar keempat di dunia didukung oleh produksi kopi Jawa yang tercatat sebesar 99 ribu ton pada tahun 2022.
Secara spasial wilayah Jawa, produksi kopi tahun 2022 didominasi oleh Provinsi Jawa Timur dengan total produksi sebesar 45 ribu ton, diikuti Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Walaupun hanya memproduksi 12% dari total produksi kopi nasional, ekspor kopi di Jawa menguasai hingga hampir 44% ekspor Indonesia. Oleh karena itu, sangat tepat Bank Indonesia menyelenggarakan JCC ini untuk mendorong kopi Jawa lebih maju.
JCC & Festival Peneleh 2023 yang terdiri dari EduCoffee (Talkshow & Workshop), Business Matching, Competition, Showcasing UMKM dan Festival Peneleh ini menghadirkan 42 UMKM Binaan dan Mitra BI serta menarik lebih dari 7 ribu masyarakat Surabaya berkunjung ke Jalan Tunjungan.
JCC juga menghadirkan 46 jenis kopi terbaik dan 54 eksportir, pemilik kafe kopi dan asosiasi pada kegiatan Business Matching. Tercatat terjadi sembilan diskusi bilateral Business Matching antar pelaku usaha dengan kesepakatan potensi dagang mencapai 584 ton setara kurang lebih Rp25,63 miliar.
Dalam JCC ini, sebagian besar potential buyer yang sepakat membeli kopi lebih tertarik dengan kopi Robusta dengan negara tujuan ekspor kopi ke Iran, Tiongkok dan beberapa negara lainnya.
Pada JCC 2023 ini BI Jatim menggandeng Pemerintah Kota Surabaya. Bersinergi dengan Festival Peneleh yang bertujuan untuk mendorong destinasi wisata sejarah baru Surabaya. Dalam puncak acara JCC & Festival Peneleh 2023, dilakukan pula Launching Kawasan Wisata Sejarah Peneleh yang merupakan salah satu kawasan hunian tertua dan otentik yang dimiliki Surabaya.
BI juga melaksanakan Program Sosial berupa prasarana pendukung pariwisata Peneleh dan pengembangan UMKM. Selain itu, ada Peluncuran Komitmen BI dalam Pengembangan Komoditas Ekspor dan Pariwisata untuk semakin mengakselerasi penjualan ekspor Jawa dan eksposur kawasan wisata.
Kegiatan JCC & Festival Peneleh 2023 menjadi bagian penting dalam mendorong pengembangan komoditas kopi dan wisata sejarah melalui tiga hal. Pertama, peningkatan eksposur, daya saing, dan penjualan domestik maupun ekspor komoditas kopi Jawa. Kedua, diversifikasi produk olahan dan jasa Kopi Jawa. Dan ketiga, peningkatan eksposur Kawasan Wisata Sejarah Peneleh.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Doddy Zulverdi mengatakan, beberapa faktor penunjang keberhasilan JCC 2023 hingga capaian transaksi melampaui target, diantaranya karena kopi-kopi masuk dalam business matching ini kopi-kopi pilihan.
“Kopi-kopi yang kita masukkan dalam business matching ini sudah dipilih dan dikurasi oleh ahli kopi, mulai dari aspek bahan baku, pengolahan sampai hasil akhirnya sudah diuji,” tandas Doddy saat ditemui di rangkaian acara penutupan di Taman Ekspresi, Minggu (9/7/2023) petang.
Selain itu, pembeli yang datang umumnya juga sudah mengetahui karakteristik dan kualitas masing-masing kopi. ”Beberapa yang dijual memang sudah punya nama, sehingga begitu dipasarkan, permintaannya tinggi,” tambahnya.
Menurut Doddy, buyer yang datang dalam business matching mayoritas aggregator untuk ekspor. Lebih dari 70 persen transaksi dalam business matching bertujuan ekspor. Negara tujuan ekspor mayoritas Jepang, Mesir dan Eropa.
”Yang mengikuti business matching semuanya kopi Jawa, namun kopi-kopi yang ditampilkan untuk festival di Jalan Tunjungan juga kopi-kopi dari daerah lain seperti Papua dan Aceh,” terangnya. (Gan)
Teks Foto: Kepala KPw BI Jatim Doddy Zulverdi, tak berhenti menikmati kopi di JCC 2023, Minggu (9/7/2023).