BI Jatim, Dorong Perekonomian Dengan Nonton Ludruk

  • Whatsapp
Difi Ahmad Johansyah dan Indah Kurnia (tengah) bersama para penggemar kesenian ludruk lainnya, usai nonton Jumat (9/11/2018).

SURABAYA, beritalima.com – Pertunjukan ludruk berdurasi 1,5 jam ini mengangkat cerita tentang kehidupan masyarakat dengan berbagai dilema terkait rupiah, namun dikemas dalam suasana humor.

Alkisah terdapat Mak Iya yang dengan kesederhanaannya mampu menghidupi banyak orang dengan gethuknya. Juga ada Baba Ahong yang tak mau menyimpan uangnya di luar negeri karena kecintaannya pada bangsa dan negara.

Berbeda lagi dengan Mukidi yang selalu bingung dengan rupiah yang dimilikinya dan selalu tak sabar untuk cepat-cepat menukarnya dengan US Dollar.

Tokoh Mak Iya, Baba Ahong dan Mukidi inipun menghadapi dilemanya manakala bangsa dan negara membutuhkan pengorbanan mereka.

“Di tengah gejolak nilai tukar kami mengapresiasi pertunjukan ludruk seperti ini, yang kami harapkan mampu memberikan pemahaman dan membangkitkan kesadaran serta kecintaan masyarakat terhadap rupiah,” kata Difi Ahmad Johansyah, Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur, usai nonton ludruk tersebut, Jumat (9/11/2018) malam.

“Mari menjadi berdaulat di negeri sendiri dengan mencintai Rupiah,” ujarnya menambahkan.

BI Jatim, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tahun 2018, mempersembahkan pagelaran seni budaya ludruk bertajuk “Pahlawan Rupiah”.

Acara tersebut bekerjasama dengan komunitas Irama Budaya Sinar Nusantara. Kegiatan yang dihelat di Gedung Museum Bank Indonesia De Javasche Bank Surabaya ini dihadiri anggota komisi XI DPR RI, Indah Kurnia, serta lebih dari 100 undangan dari kalangan perbankan dan komunitas penikmat ludruk di Surabaya.

“Layaknya kabuki di Jepang, saya ingin menjadikan ludruk sebagai sebuah kesenian khas Jawa Timur yang tak lekang oleh waktu dan dicintai oleh warganya,” tutur Indah Kurnia dalam sambutannya.

“Bank Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata, termasuk juga mengangkat kembali seni budaya lokal seperti ludruk. Pelaksanaan pagelaran di De Javasche Bank ini wujud komitmen kami,” lanjut Difi.

“Harapan kami semakin banyak masyarakat yang mencintai dan mendukung ludruk, sehingga mampu mendorong perekonomian Jawa Timur,” tambahnya. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *