Pelatihan yang digelar di Hotel Harris Malang itu dibuka Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Jawa Timur, Budi Widihartanto.
Secara garis besar, peran strategis pesantren dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dapat dibagi dalam 2 bagian. Pertama, pengembangan keilmuan & sosialisasi ekonomi kepada masyarakat.
Kedua, mewujudkan pesantren sebagai laboratorium/inkubator bisnis untuk melatih praktek riil ekonomi syariah dalam perekonomian.
Meskipun demikian, hingga saat ini masih banyak pondok pesantren yang belum menyadari adanya potensi ekonomi yang dapat dioptimalkan. Kondisi ini menghambat peran strategis pesantren dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah.
Melihat hal tersebut, Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur melihat urgensi pengembangan inkubator bisnis yang berbasiskan syariah. Inkubator bisnis yang dikembangkan di pondok pesantren nantinya memiliki dan memegang teguh nilai-nilai dan prinsip syariah Islam.
Pondok pesantren yang menjadi peserta pelatihan merupakan 17 pondok pesantren mitra strategis pengembangan ekonomi syariah Jawa Timur.
Pelatihan yang digelar selama 2 hari ini merupakan awal dari pelaksanaan program inkubator bisnis di tahun 2016. Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan gambaran awal mengenai apa itu inkubator bisnis dan berbagai manfaat yang dapat dinikmati oleh para santri, alumni, dan masyarakat di lingkungan pesantren.
Tujuan penting yang ingin dicapai oleh Bank Indonesia dalam melaksanakan program inkubator bisnis ini untuk mengeksplorasi potensi yang dimiliki oleh santri, alumni dan masyarakat pondok pesantren dengan tujuan akhir untuk mendukung penguatan kemandirian ekonomi pondok pesantren.
Secara khusus, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur berharap lahirnya gerakan kewirausahaan santri, atau yang disebut santripreneur.
Selain itu, Bank Indonesia mengharapkan agar terjadi sinergi positif serta dengan perbankan/lembaga zakat/lembaga keuangan lainnya, sehingga dapat menciptakan simbiosis mutualisme atau kerjasama yang saling menguntungkan dan saling menguatkan satu sama lain. (Ganefo)