Ada 12 gambar pahlawan yang menghiasi 11 uang rupiah desain baru tersebut. Uang baru ini kertasnya lebih tipis/lemas dibanding yang lama.
“Untuk uang rupiah desain baru ada 11, karena terdapat satu pecahan yang di dalamnya memuat dua gambar pahlawan,” jelas Hestu Wibowo, Kepala Divisi Sistim Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah BI KPW Jatim.
BI menerima penukaran uang baru semua pecahan itu dengan memberlakukan pembatasan. Uang baru itu pecahan Rp100.000,-, Rp50.000,-, Rp20.000,-, Rp10.000,-, Rp5.000,-, Rp2.000,-, dan Rp1.000,-. Sedangkan pecahan rupiah logam terdiri Rp500,-, Rp200,-, dan Rp100,-.
Budi Widihartanto, Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi BI Jatim, mengatakan, pengedaran uang baru emisi tahun 2016 pada masyarakat memang masih relatif sangat terbatas.
“Tapi dalam waktu yang tidak terlalu lama kami akan mendistribusikan uang baru ini pada perbankan di seluruh wilayah di Jatim,” kata Budi.
Untuk saat ini, lanjut Budi, BI lebih menenkankan pada sosialisasi uang baru ini. “Kami berharap masyarakat bersabar, karena uang-uang ini akan dishare ke seluruh masyarakat di berbagai daerah,” ujarnya.
Hestu Wibowo menegaskan, uang lama masih tetap berlaku, sehingga masyarakat tidak perlu tergesa-gesa untuk menukarkan uang baru.
“Kami mohon maaf kalau belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat, karena untuk penukaran uang baru memang masih terbatas, karena stoknya juga masih terbatas,” tandas Hestu. (Ganefo)
Teks Foto: Kepala Divisi Sistim Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah BI KPW Jatim, Hestu Wibowo (kiri), dan Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi BI Jatim, Budi Widihartanto, mengenalkan uang baru di kantornya, Senin (19/12/2016).