Biayai Studi S2 dengan NgeGrab

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|
Mukhammad Handy Dwi Wijaya patut berbangga pada wisuda periode Juni 2021 yang dilaksanakan pada Sabtu (26/6/2021) kemarin. Pasalnya, ia berhasil lulus sebagai wisudawan terbaik dari S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan predikat Cumlaude.

Kisah Handy – sapaan akrabnya – bisa dibilang cukup inspiratif, lantaran ia menyandang gelar wisudawan terbaik sembari membiayai kuliahnya secara mandiri dengan menjadi pengendara ojek online (ojol). Hal tersebut ia lakukan karena tidak ingin lebih membebani orang tuanya untuk menanggung mahalnya pendidikan di jenjang S2.

“Karena kuliah saya biasanya sore hari, pagi hari mulai jam 06:00 sampai jam 15:00 saya gunakan untuk nge-Grab, kadang juga saya lanjut selepas kuliah hingga target perolehan harian saya tercapai,” ungkap mahasiswa asal Mojokerto tersebut.

Mahasiswa kelahiran Mojokerto, 11 Maret 1996 tersebut juga berkeinginan untuk lanjut studi S3 di Universitas Paris.

“Itu cita-cita saya, karena saya sangat mengidolakan Jean Baudrillard melalui teori Hyperreality-nya, semoga saya bisa mendapat beasiswa kesana,” tandasnya

Memang tak mudah bagi Handy untuk menempuh pendidikannya, lelah dan rasa malas serta kesulitan membagi waktu antara “narik” dan kuliah adalah problem yang sering ia jumpai semasa kuliah. Namun, ia tetap bisa untuk maksimalkan perkuliahanya dengan aktif dalam kelas alih-alih menonaktifkan kameranya dengan dalih sinyal.

“Sesibuk dan semalas apapun, saya tetap mencoba untuk aktif berdiskusi, bertanya, menjawab dalam kelas baik sebelum dan setelah adanya Covid-19 ini, karena dalam diskusi itulah kita bisa mencetak diri kita baik secara intelektual dan emosional,” tuturnya.

Di tengah padatnya kesibukan Handy untuk “narik” dan kuliah, ia juga tetap aktif mengikuti organisasi baik internal dan eksternal kampus.

Lulusan Terbaik S1 Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut mengungkapkan, semasa studi, ia aktif dalam Lembaga Ilmu Sosial Humaniora dan Bisnis UNAIR (LISHB), beberapa penelitian dosen serta menjadi pendamping Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).

Pada akhir ia berpesan kepada mahasiswa/i yang masih menempuh studi untuk senantiasa bekerja keras, lakukan semua semaksimal dan sebaik mungkin serta selalu berdoa.

“Jangan lupa perbaiki Hablumminallah dan Hablumminannas, karena itu kunci kesuksesan,” pungkasnya. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait