Bibit Siklon Tropis 91S Masih Mengintai, Masyarakat Dihimbau Tenang dan Waspada

  • Whatsapp
Bibit Siklon Tropis 91S masih mengintai, masyarakat dihimbau tenang dan waspada

Sibolga, beritalima.com|-  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pantau intensif selama 24 jam  perkembangan Bibit Siklon Tropis 91S yang saat ini berada di Samudera Hindia sebelah Barat Provinsi Lampung dan menghimbau masyarakat untuk tenang dan waspada.

Hasil analisis BMKG, 91S berpotensi memberikan dampak tidak langsung terhadap intensitas curah hujan di sebagian wilayah Sumatra.

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani mengatakan, dinamika atmosfer aktif saat ini mempengaruhi intensitas hujan di wilayah Sumatra, dan Bibit Siklon 91S berpotensi memicu peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, dan Lampung.

“Masyarakat juga harus waspada adanya potensi peningkatan tinggi gelombang di Samudra Hindia mulai dari sebelah barat Nias hingga selatan Banten, serta di perairan Selat Sunda bagian Selatan,” ucap Faisal di Sibolga, Sumatra Utara (10/12).

BMKG mencatat, potensi 91S berkembang menjadi siklon tropis dan memasuki wilayah daratan, seperti halnya Siklon Tropis Senyar, berada dalam kategori rendah. Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat di wilayah terdampak agar tetap tenang, tidak panik, dan terus memperbarui informasi cuaca dari BMKG secara real-time.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, berdasarkan analisis terkini, pergerakan 91S diprakirakan cenderung bergerak ke arah selatan hingga barat daya mulai 11 Desember 2025 siang atau sore hari.

Selanjutnya, sistem diperkirakan mulai menunjukkan pola pegerakan konsisten ke barat daya, menjauhi wilayah Indonesia pada 12 Desember 2025.

“BMKG Pusat bersama BMKG Provinsi telah melakukan koordinasi dengan BNPB dan BPBD di wilayah terdampak untuk memastikan langkah mitigasi berjalan optimal sesuai kondisi potensi cuaca yang dipengaruhi oleh keberadaan 91S,” terang Guswanto.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menambahkan, masyarakat terutama di wilayah pesisir barat-selatan Sumatra hingga wilayah Banten, untuk mewaspadai potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Untuk sektor pelayaran, perikanan, dan transportasi laut diimbau untuk menyesuaikan kegiatan operasionalnya berdasarkan peringatan gelombang tinggi yang berlaku.

Disamping itu, pemerintah daerah melalui BPBD diminta memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir dan gangguan cuaca lainnya. Kolaborasi lintas sektoral menjadi kunci utama menciptakan keharmonisan antara sistem peringatan dini (early warning) dan tindakan dini (early action).

“Sinergi ini memastikan informasi ancaman diterima dengan cepat dan ditindaklanjuti secara efektif oleh semua pihak, sehingga mampu memitigasi risiko dan mencapai keselamatan masyarakat secara maksimal,” ungkap Andri.

Jurnalis: rendy/abri

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait