SAMPANG, Beritalima.com | Sejumlah massa yang dikoordinatori Habib Abdurrahman mendatangi Lyco Cafe Sampang untuk meminta klarifikasi terkait beberapa konten di akun TikTok kafe tersebut yang dinilai menyinggung alim ulama serta umat Islam, Kamis (11/12/2025) malam.
Menurut Habib Abdurrahman, masyarakat datang karena merasa keberatan atas beberapa video yang dinilai bernada nyinyir dan menyinggung kehormatan ulama, khususnya para asatidz Pondok Pesantren Al-Ummah Bangkalan.
“Ada bahasa-bahasa yang nyinyir, ada bahasa-bahasa yang membuat tersinggung umat Islam. Masalah sebelumnya sebenarnya sudah selesai, namun belakangan pemilik kafe Lyco aktif mengunggah video nyinyir terhadap alim ulama, termasuk hal-hal yang dikaitkan dengan kasus Bangkalan,” ujarnya.
Salah satu konten yang dianggap paling serius adalah penggunaan kata “budeg” serta sebuah video yang berisi pernyataan, “air kalau diambil kyai harganya jadi lebih mahal.” Kalimat ini dinilai melecehkan amalan keagamaan, karena seolah menuding praktik para ulama memperjualbelikan air berkah hingga harganya naik dari Rp3.000 menjadi puluhan ribu.
“Kami berharap pemilik Lyco betul-betul tidak mengulang kembali dan menghapus video tersebut. Tadi juga sudah menyampaikan permintaan maaf. Kalau imbauan ulama tidak diindahkan, dan apa yang disampaikan pemilik Lyco tidak ditepati, maka kami siap memonitor, baik di dunia maya maupun nyata, bahkan mendorong proses hukum,” tegas Habib Abdurrahman.
Aksi protes tersebut berlanjut ke tahap mediasi yang difasilitasi Kapolsek Kota Sampang, AKP Mohni. Hal itu dilakukan untuk meredakan ketegangan sekaligus memberikan ruang klarifikasi dari kedua belah pihak.
Mohni meminta agar massa tetap menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif. “Harapannya semua pihak tetap menahan diri. Kita selesaikan dengan kepala dingin, agar tidak menimbulkan kericuhan,” ujarnya dalam pertemuan tersebut.
Sementara itu, saat Beritalima.com mencoba mengonfirmasi Owner Lyco Cafe, Ahmad Herianto, yang bersangkutan enggan memberikan keterangan. “Maaf, kami tidak berkenan,” ujarnya singkat.
Namun demikian pihak Lyco Cafe disebut telah menerima seluruh masukan serta keberatan yang disampaikan massa, meski belum ada pernyataan resmi yang disampaikan. (FA)








