JAKARTA, Beritalima.com– Bila pemilu serentak 17 April mendatang memberikan mandat kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno menjadi presiden-wakil presiden 2019-2024, pasangan nomor urut 02 itu berkomitmen melanjutkan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan penataan jauh lebih baik dari saat ini.
Itu dikatakan juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandi, Gamal Albinsaid dalam diskusi “Merdekakan Sektor Kesehatan, Sejahterakan Ekonomi Rakyat” di Media Center Prabowo-Sandi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, (13/3).
Gamal menilai, ada sejumlah kekurangan yang perlu diperbaiki dalam pengelolaan BPJS Kesehatan diantaranya mengenai defisit yang semula Rp 3,3 triliun 2014, menjadi Rp9,8 triliun 2017.
Dikatakan, permasalahan defisit ini dapat menimbulkan permasalahan bagi dokter, rumah sakit dan perusahaan obat. Pasangan Prabowo-Sandi mempunyai solusi jitu untuk memperbaikinya.
Yang bakal ditempuh untuk mengurangi permasalahan itu dengan cara menaikkan anggaran kesehatan. Salah satunya, mencari anggaran di pos kementerian lain untuk BPJS Kesehatan agar tidak mengganggu anggaran Kementerian Kesehatan yang menurut Gamal sudah kurang.
“Untuk menutup melalui Penerima Bantuan Iuran (PBI). Jadi, digunakan dari pos anggaran lain atau dari Kemensos sehingga anggaran yang sudah minim ini bisa digunakan untuk infrastruktur kesehatan promotif dan preventif,” ujar Gamal.
Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan kualitas pelayanan BPJS Kesehatan. Soalnya, masyarakat pengguna layanan BPJS Kesehatan saat ini kurang puas. “Hari ini BPJS hadir, Namun, kualitasnya dianggap masyarakat mengalami penurunan, jauh berbeda dengan pasien non BPJS,” ujar Gamal.
Masalah lain dari BPJS Kesehatan adalah biaya klaim yang melebihi iuran. Karena itu, nantinya jumlah orang sakit akan dikurangi dengan program yang mengutamakan gaya hidup sehat. “Itu menjadi komitmen dari Prabowo-Sandi untuk memperbaiki problem hari ini,” ujar Gamal. (akhir)