Teks foto: Billboard Ganjar – Puan dan Ir. Soekarno dengan 6x 12m di depan kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat. (Doc).
Bekasi – Laskar Ganjar – Puan (LGP) terus menyatukan visi misinya lewat rapat kerja di beberapa kota/kabupaten dan Provinsi di seluruh Indonesia.
Kali ini, Laskar Ganjar – Puan (LGP) Kota Bekasi akan melaksanakan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) pada Minggu (19/2/22) esok.
Hingar bingar menyambut Rakerda sudah terasa, tampak terlihat billboard Ganjar – Puan dan Ir. Soekarno dengan 6x 12m di depan kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat.
Adapun rencana Rakercab akan bertempat di Gedung Girsang yang di hadiri Ketua Dewan Pembina, H. Mochtar Mohamad, S.Sos, Ketua Umum, Nawang Andi Kusumah, SH, M.Kn, Sekretaris Jenderal, Imam Haryo Pradigdo, S.Sos, jajaran Pengurus DPP, 12 PAC dan 52 ranting dengan peserta 700 org.
Ketua DPC Kota Bekasi (LGP), Yahya P menuturkan, Kegiatan ini sebagai langkah untuk memantapkan kepengurusan Laskar Ganjar – Puan sampai akar rumput.
“Kenapa mengusung Ganjar – Puan. Ini untuk menciptakan hatrick di Pemilu Legislatif dan Pilpres 2024,” tutur Yahya melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (19/2/22).
Dikatakan Yahya, beberapa indikator mengukur potensi keistimewaan Duet Ganjar – Puan di kancah Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di 2024 mendatang.
Pertama, Ganjar Pranowo adalah kader ideologis Bung Karno, sementara Puan Maharani merupakan kader ideologis sekaligus kader Biologis Bung Karno. Kedua, Pada pilpres 2024, ambang batas Presidensial Threshold, hanya PDI Perjuangan yang mampu mengusung pasangan Presiden dan calon presiden sendiri. Ketiga, pada Pemilu 2024, pemilihan presiden akan bersamaan dengan pemilihan legislatif.
Efek ekor Jas Partai yang mengusung kader sebagai calon Presiden atau wakil Presiden akan berpengaruh terhadap perolehan suara dan kursi di legislatif dan pilkada
Keempat, Pasangan Ganjar – Puan akan menciptakan kesolidan dari Partai PDI Perjuangan dan kekuatan kelompok Soekarnois yang diluar partai PDI Perjuangan akan menyatu didalam pasangan ini.
Kelima, Pasangan Ganjar – Puan akan menjamin keberlangsungan estafet kepemimpinan Jokowi pada pemerintahan kedepan yang sudah terbukti keberhasilannya saat ini. Keenam, Hasil Survey terakhir, saat ini PDI Perjuangan mengungguli partai-partai lain di angka kisaran 25%.
“Artinya PDI Perjuangan sudah memiliki modal dasar untuk memenangi Pilpres, ditambah dengan Partai-partai lain yang tidak mengusung kadernya di Pilpres,” terangnya.
Ketujuh, masih kata dia, Ganjar Pranowo mewakili Jawa dan Puan Maharani mewakili Sumatra, artinya telah mencakup 70% pemilih di Indonesia.
Delapan, Ganjar – Puan berasal dari Universitas terbaik yang ada di Indonesia. Ganjar Pranowo merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM) dan Puan Maharani merupakan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Sembilan, Ganjar – Puan sangat berpengalaman di Eksekutif maupun Legislatif. Ganjar Pranowo merupakan mantan anggota DPR-RI dan berhasil dalam 2 Periode menjadi Gubernur Jawa Tengah.
“Sementara Puan Maharani sendiri juga berpengalaman sebagai Menteri Kordinator PMK dan di DPR-RI hingga mencapai pucuk pimpinan,” paparnya.
Sepuluh, Ganjar Pranowo sangat dekat dengan Kelompok Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan bahkan beristrikan cucu dari KH. Hisyam Abdul Karim, yang merupakan Ulama besar dari Kalijaran, Purbalingga.
Hal senada dikatakan, Ketua Dewan Pembina, H. Mochtar Mohamad, garis keturunan dari Puan Maharani merupakan cucu dari proklamator bangsa, yaitu Bung Karno dan cucu dari Tjik Agus Kiemas, ayah H. Muhammad Taufik Kiemas, yang merupakan Tokoh Masyumi di Sumatera.
Ganjar Pranowo berpotensi menarik preferensi pemilih Partai yang tidak memiliki calon Presiden sendiri. Munculnya nama Ganjar Pranowo yang akan diklaim oleh banyak Partai menjadi Magnet bagi para Swing Voters.
Jasa ayah Puan Maharani, H. Muhammad Taufik Kemas menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah sangat terasa. Ditandai dengan berdirinya Baitul Muslimin dan serta para tokoh nasional yang belajar mengenai kebangsaan di kebagusan sebelum era
reformasi.
“Dalam tradisi PDI Perjuangan, apabila memasangkan pasangan sesama kader partai akan membangkitkan semangat juang kader dalam meraih kemenangan,” jelasnya.
Sementara itu, tingkat kepercayaan publik terhadap pilihan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri kepada kader yang siap untuk dicalonkan sebagai Presiden sangat tinggi.
“Berkaca pada jatuhnya rekomendasi Ketua umum PDI Perjuangan itu kepada Jokowi di Pilpres tahun 2014 lalu, sehingga pada Pilpres tahun 2024 ini juga akan menjadi sebuah sejarah baru,” pungkasnya. (Red).