“Biografi Seorang Penulis Entrepreneur oleh Penulis Sejati”

  • Whatsapp

Denny JA

“Itu nama penaku: Dr. Nyut Nyut. Aku tak perlu minta ijin. Ini hanya pemberitahuan saja. Aku sedang menulis buku biografi tentang kisahmu.”

Pendek saja pesan teman ini. Katanya, Ia dua bulan lalu membaca tulisan Dr. Satrio Arismunadar tentang Denny JA penulis pertama Indonesia yang kekayaannya satu trilyun rupiah.

Tulisan Satrio itu menjadi viral. Diikuti pro dan kontra di banyak grup WA. Juga menjadi berita di beberapa media online yang sempat Ia baca.

Saya tanya, apa kepentingannya menulis biografi saya dengan kerangka seperti itu?

Ia menjawab: “Saya penulis sejati. Itu nama lain yang saya pilih sendiri untuk tipe penulis seperti saya. Yaitu penulis tipe lama, penulis konvensional.”

“Itu istilah untuk penulis yang memilih menulis sebagai jalan hidup. Saya membiayai hidup saya dengan menulis. Selama ini oke saja karena hidup saya sederhana.”

“Bung Denny itu fenomena lain. Kontroversial. Sejak mahasiswa menulis sampai sekarang. Sangat produktif menulis. Kok bisa menjadi trilyuner pula.”

“Pasti ada banyak pergulatan batin yang bisa menjadi pelajaran.”

Saya kembali bertanya. Tapi mengapa anda memakai nama pena Dr. Nyut Nyut? Ini nama baru saya dengar.

Ia menjawab. “Nama pena saya banyak. Berbeda untuk setiap tujuan. Bung tokoh yang kontroversial.”

“Biarlah saya dikenal dengan nama pena Dr Nyut Nyut untuk kisah yang khusus soal Bung Denny. Itu agar riwayat hidup saya tak dijadikan variabel dalam pro dan kontra soal bung.”

Saya kembali bertanya. “Itu cover bukunya dan judul bukunya sudah final seperti itu? Kok ada uang lima puluh ribuan segala, dengan foto saya pula?”

“Oh cover itu belum final. Itu hanya simulasi. Tapi apapun covernya nanti, uang lima puluhan dengan foto Bung Denny itu final. Itu sangat simbolik dan sesuai dengan spirit buku.”

Saya cecer lagi. “Anda berharap apa dari saya. Bagaimana jika saya tak setuju dengan banyak uraian anda? Tak setuju dengan cover buku anda?”

“Oh, saya tak berharap apa apa dari Bung Denny. Ini hanya pemberi tahuan saja. Kan hak saya untuk menulis dengan perspektif yang saya pilih.”

“Saya sudah menyelesaikan outlinenya. Buku itu pasti selesai. Tapi tahun berapa selesainya, saya tak menentukan. Bisa jadi tahun ini. Atau tahun depan. Atau seribu tahun lagi. Ha..ha..ha.”

“Satu saja permintaan saya,” ujarnya. Bung jangan pernah buka kepada siapapun nama saya yang sebenarnya. Ini kode etik sesama penulis yang Bung Denny harus jaga. Setuju?”

“Tapi Bung boleh sebarkan draft cover buku simulasi. Judul buku juga masih sementara.”

Demikian percakapan dengan the so called “Dr. Nyut Nyut semalam.” Dengan izinnya saya posting percakapan itu. Juga cover buku sementara.

Banyak percakapan lain yang tak saya sertakan. Tiga jam lamanya kami chat.

Satu hal yang menarik adalah gagasannya agar bukunya kelak bisa menjadi inspirasi lebih banyak lagi tumbuh species baru: penulis entrepreneur. Menulis juga. Entrepreneur juga.*

Maret 2021

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait