Bisakah Saeful Anwar Menikmati Masa Kanak-Kanaknya ?!

  • Whatsapp

CIANJUR, beritaLima.com ,- Peringatan HUT RI Ke 71 Tahun 2016 telah berlalu, sejarah mencatat salah satu aksi fenomenal dan heroik diperlihatkan para penyadap gula aren di Desa Naringgul Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur. Mereka melaksanakan upacara secara sederhana dan berhasil mengibarkan sang merah putih di atas pohon aren. Hal tersebut membuktikan jika mereka juga siap mempertahankan kemerdekaan ini. Pasca aksi heroik itu, publikpun tahu jika untuk setetes air nira yang akan diolah menjadi gula aren butuh perjuangan, hidup atau mati dipertaruhkan. Kecelakaan selalu mengintai seperti terjadi dan menimpa Dayu (38 tahun). Penyadap gula aren yang satu ini terpaksa harus menghentikan seluruh aktifitasnya. Warga Desa Naringgul yang berdomisili di Kampung Cicukang Rt. 03/10 itu sudah 9 tahun lamanya tidak berdaya. Kedua kakinya lumpuh setelah terjun bebas dari pohon aren. “Kecelakaan itu terjadi pada tahun 2007 lalu dan menyebabkan kedua kaki saya lumpuh, saat ini Saeful Anwar yang baru berusia 11 tahun anak saya harus bekerja keras untuk memenuhi biaya hidup”, ujar duda yang ditinggalkan istrinya itu kepada beritaLima.com, Senin, (05/09/2016). Dayu menceritakan jika dia telah berobat ke mana-mana namun belum membuahkan hasil. “Kata dokter ada urat saraf punggung yang patah dan terjepit, saya harus dioperasi tapi karena tidak ada biaya, itu hanya sebatas mimpi saja pak. Saya berharap ada donatur yang bersedia membantu sehingga bisa sembuh seperti semula. Saya kasihan Saeful harus mengorbankan masa kanak-kanaknya demi kehidupan kami”, pungkasnya sambil menitikan air mata. Informasi yang berhasil diperoleh beritaLima.com, Saeful Anwar siswa Kelas 5 SDN Mulyasari itu setiap hari memikul cengkaleng (kolangkaling–Red). Saat berangkat dia memikul yang belum ditumpuk sedangkan kolangkaling yang sudah ditumpuk diantarkan pas pulang sekolah, Rp. 15. 000,- (lima belas ribu rupiah) upah yang dia terima. Hal tersebut dibenarkan Talim, bandar kolangkaling yang mempergunakan jasa Saeful. Sementara itu menurut Nugroho Waluyo, Kepala Sekolah SDN Mulyasari, Saeful termasuk anak yang baik dan cerdas, meski tidak menempati ranking 1–2, anak itu nilainya stabil. “Karena Saeful termasuk keluarga miskin, kami telah berupaya maksimal agar dia mendapatkan BSM (Bantuan Siswa Miskin) atau bantuan lainnya namun hingga saat ini belum keluar”, jelas Kepala Sekolah penuh harap. Saeful Anwar adalah potret seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya. Akankah ada orang yang peduli demi kesembuhan Dayu sang bapak ?! Bisakah Saeful Anwar menikmati masa kanak-kanaknya ?! Anda bisa turut andil menjawab semua pertanyaan itu. (Pathuroni Alprian)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *