SURABAYA, beritalima.com | Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan, salah satu tantangan dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas saat ini adalah masih tingginya angka stunting.
Disebutkan, angka stunting hanya turun 0.1 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dari 21.6 persen menjadi 21.5 persen. Padahal, target di tahun 2024 ini angka stunting harus di angka 14 persen.
Sambutan tertulis Kepala BKKBN RI tersebut dibacakan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra Maria Ernawati, dalam pidatonya saat jadi inspektur upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Halaman Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Sabtu (17/08/2024).
Dikatakannya, berbagai intervensi spesifik dan sensitif telah dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan angka stunting. “Namun, tugas kita masih cukup berat karena target di Tahun 2024 angka stunting harus diangka 14 persen,” lanjutnya.
Selain itu, masih dalam sambutannya, Erna juga melaporkan peningkatan kesertaan KB modern secara nasional dari 59,4% pada tahun 2023 menjadi 60,64% pada tahun 2024.
Namun, ia mengakui masih terdapat tantangan dalam pemerataan akses dan peningkatan kualitas pelayanan KB di seluruh Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan inovasi dan integrasi pelayanan KB dengan program Bangga Kencana.
Upacara Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 ini diikuti seluruh karyawan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan busana dari seluruh Propinsi di Indonesia.
Dalam upacara ini Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur memberikan penghargaan Satya Lencana kepada pegawai negeri sipil yang telah menunjukkan dedikasi dan loyalitas dalam bertugas selama 10, 20, dan 30 tahun, sebagai bentuk penghormatan atas pengabdian mereka bagi negara. (Gan)
Teks Foto: Perwakilan BKKBN Jawa Timur ketika upacara memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke-79, Sabtu (17/08/2024).