BKKBN Jatim Puji Keberhasilan Bupati Situbondo Turunkan Stunting dan Kemiskinan

  • Whatsapp
Bupati Situbondo saat rapat bersama BKKBN Jawa Timur. (Bet/beritalima.com)

SITUBONDO, beritalima.com – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jatim, Maria Ernawati, memuji kepemimpinan Bupati Situbondo, Karna Suswandi, dalam hal capaian program Bangga Kencana, penurunan angka stunting, AKI dan AKB hingga kemiskinan ekstrem.

“Percepatan penurunan stunting ini saya berterima kasih sekali kepada Pak Bupati, karena TPPS di Situbondo sudah ada regulasi yang diterbitkan Pak Bupati dan sudah membentuk lebih dari 1500 tim pendamping keluarga beresiko stunting,” ujarnya, perempuan yang akrab disapa Erna ini, Rabu (5/10/2022)

Erna mengatakan, fokus program Bangga Kencana adalah untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas. “Pada tahun 2021, BKKBN diberi mandat oleh Presiden untuk menjadi ketua harian percepatan penurunan stunting. Sehingga kami perlu bekerja secara inovatif dan konvergentif bersama dengan sektor lain, termasuk dukungan dari pemerintah daerah,” tambahnya.

Selain itu, BKKBN Jatim sudah menyiapkan dana melalui DAK dan BOKB untuk mendukung pelaksanaan penurunan stunting di daerah-daerah. Anggaran tersebut telah dimanfaatkan dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo. Selain itu, data PK21 juga sudah dimanfaatkan untuk deteksi dini dan pendampingan keluarga beresiko stunting.

“Walaupun posisi prevalensi Kabupaten Situbondo di 23,7 persen menurut SSGI. Namun saya yakin dan optimis dengan dukungan Bapak Bupati kepada Program Penurunan Stunting, pada tahun 2024 target Presiden bisa kita capai bersama,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Situbondo, Karna Suswandi, menyampaikan, Pemkab Situbondo terus berupaya menurunkan angka stunting. Walaupun dengan keterbatasan anggaran.

“Kabupaten Situbondo memiliki beberapa inovasi program penurunan stunting. seperti aplikasi Sibesti (Situbondo Bebas Stunting) yang merangkum aksi penurunan stunting, konsultasi online Catin, dan pemberian sembako kepada keluarga beresiko stunting yang memiliki balita dan baduta untuk meningkatkan gizi keluarga,” beber Bupati 55 tahun ini.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Bung Karna ini menjelaskan, program pemberian paket sembako dilakukan sebagai upaya antisipasi mengatasi kekurangan pangan dan kemiskinan ekstrem. Selain itu, Situbondo melakukan konvergensi yang kuat dengan lintas sektor, seperti PKK dan forum CSR yang memberikan bantuan membangun rumah layak huni serta pembagian sembako juga.

“Dari banyak aksi yang sudah kita lakukan bersama, berdasarkan data bulan timbang angka stunting sebenarnya sudah jauh dari target Presiden. Yaitu di kisaran 8,05 persen. Angka kemiskinan ekstrem juga turun 67,5 persen, dari 18.000 sekian di tahun 2021, sisa 6.010 di tahun 2022,” pungkasnya. (*/BET/ADV)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait