KUPANG, beritalima.com – Stasiun Klimatologi (BMKG) Nusa Tenggara Timur meramalkan fenomena El Nino akan berlangsung sampai April 2024.
Hal tersebut disampaikan Kepala Stasiun Klimatologi NTT Rahmattulloh Adji, saat ditemui beritalima.com di ruang kerjanya, Jumat (5/1/2024) pagi.
Adji mengatakan, hujan di tahun 2023/2024 ini diwarnai dengan kondisi fenomena El Nino. Dan, update terkini dengan El Nino adalah kondisi yang moderat.
Menurutnya, sejak Mei 2023 sudah mulai masuk El Nino dari mulai netral. El Nino mulai nampak sampai lintas tahun 2024 kondisinya masih El Nino. Dan, diprediksi fenomena El Nino ini sampai April. Akibat dari El Nino ini, kondisi curah hujan lebih rendah dari biasanya.
“Adanya waktu masuknya musim penghujan itu mengalami kemunduran. Itu yang terjadi saat ini karena dari perkembangan musim yang ada. Hasil monitoring kita belum semuanya wilayah NTT masuk musim penghujan, hanya beberapa wilayah yang sudah masuk musim penghujan”, ujarnya.
Ia menjelaskan, daerah – daerah yang belum masuk musim penghujan, bukan berarti daerah tersebut tidak ada hujan.
“Ada hujan hanya saja jumlah yang tercatat itu belum memenuhi kriteria dikatakan sebagai wilayah yang telah masuk musim penghujan. Apa kriterianya? Kriterianya itu adalah jika hujan selama 10 hari atau satu dasarian itu jumlahnya 50 mm, dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya atau secara rata – rata itu dalam satu bulan jumlah kurang lebih 150 mm baru dikatakan daerah tersebut sudah masuk musim penghujan”, katanya.
Untuk wilayah NTT, lanjut Adji, daerah yang sudah masuk musim penghujan, yakni Manggarai Barat bagian utara, Manggarai bagian utara, Manggarai Timur bagian utara, dan Ngada bagian utara. Kemudian Manggarai Timur bagian timur, Ngada dan Nagekeo bagian barat. Manggarai Barat bagian tengah, Manggarai Barat bagian timur, Manggarai bagian tengah, dan Manggarai Timur bagian tengah.
Manggarai Barat bagian tenggara, Manggarai bagian selatan, Manggarai Timur bagian selatan, dan Ngada bagian barat daya.
Sedangkan di wilayah Sumba, daerah yang sudah masuk musim penghujan, yakni Sumba Barat bagian timur, Sumba Tengah bagian selatan, dan Sumba Timur bagian tengah. Dan, Sabu Raijua dan Rote Ndao.
Untuk wilayah Pulau Timor, yakni Kupang bagian utara, Timor Tengah Utara (TTU) bagian timur laut, Belu bagian selatan, dan Malaka bagian utara. Kemudian Timor Tengah Utara (TTU) bagian timur laut, dan Belu bagian utara.
Menurut Adji, pihaknya bersama dinas terkait sudah mengimbau masyarakat terkait masa musim penghujan dibarengi dengan masa fenomena El Nino.
“Yang perlu diwaspadai, adalah penghematan penggunaan air, memilih tanaman yang cocok untuk memang yang kurang air, atau untuk wilayah-wilayah tertentu yang memang sumber airnya bagus untuk memperkirakan bercocok tanam”, ujarnya. (L. Ng. Mbuhang)