Sumbawa Barat NTB, beritalima.com _ Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sumbawa Barat menggelar sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelab Narkotia (P4GN) di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) di ruang rapat Graha Fitrah kantor Bupati KSB, Kamis (7/2).
Dalam sambutannya Kepala BNNK Sumbawa Barat, AKBP Hurri Nugroho, S.H, M.H., menjelaskan bahwa P4GN ini harus disosialisasikan kepada Apartur Sipil Negara (ASN) lingkup pemda KSB dalam menginplementasikan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2018 Tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Perkusor Narkotika.
“Inpres nomor 6 tahun 2018 tersebut mengharuskan semua stake holder pemerintah ikut dalam P4GN, BNNK juga bekerjasama dengan Dikpora dalam pencegahan Narkoba dan tahun ini P4GN akan masuk di kurikulum sekolah sehingga dengan begitu sosialisasi tersebut diharapkan akan maksimal.” Ucap Hurri.
Dijelaskan Hurri, dalam mengimplementasikan Inpres tersebut selain sosialisasi diharapkan juga untuk melalukan tes urine terhadap semua ASN melalui koordinasi BNNK, dan membentuk sebua tim satuan P4GN di Pemda KSB, Hurri juga berharap kerjasama dan sinergi dari semua stakeholder sehingga akan membantu BNNK mensosialisasikan P4GN ke masyarakat.
“Saya berharap semua Instansi pemerintah dapat membantu BNNK sesuai dengan tupoksi, bukan berarti kami membuat program baru tetapi kami menitip atau menyelipkan program BNNK ke program pemda.” Tutur Hurii.
Pihak BNNK juga pada saat ini sedang berusaha menyusun Perda dan Perbup terkait dengan P4GN, ke depannya BNNK juga mempunyai program Nasional yang akan memilih sebuah desa percontohan P4GN.
“Program ini kita harus jalankan bersama, kita harus bersinergi karena tidak bisa BNNK sendiri yang melaksanakannya tanpa bantuan semua pihak.” Harap Hurri.
Dalam implementasi Inpres, lanjut Hurri, BNNK sangat terbuka namun kekurangannya BNNK belum mempunyai tim tindak, sehingga tim tindak adalah dari Polres dan Kejaksaan serta tim BNN Provinsi. Sehingga dari keterbatasan tersebut BNNK hanya bisa memaksimalkan Pemberdayaan Masyarakat dan rehabilitasi.
Untuk rehabilitasi, pada tahun 2017 BNNK sudah merehabilitasi 17 orang sementara pada 2018 naik menjadi 35 orang, diataranya 3-4 orang telah dapat direhabilitasi di Puskesmas Maluk, selain itu rehabilitasi dilakukann di BNNK dan di RSU Asyiffa KSB.
“Sosialisasi terhadap para ASN ini sangat penting karena peran ASN sebagai contoh di masyarakat sangat besar sehingga sosialisasi P4GN sangat maksimal.” Tutup Hurri.(B5.Rozak)