BNPB Gelar Simulasi Skenario Megathrust Di Pandeglang

  • Whatsapp
Simulasi hadapi bencana Megatrust di Pandeglang

Pandeglang, beritalima.com| – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali gelar simulasi skenario bencana Megatrust, dimana lokasinya dipilih adalah Pandeglang, Banten.

Simulasi dimulai dengan adanya suara kentongan dan sirine meraung-raung pertanda peringatan dini adanya potensi tsunami mengintai warga Kampung Tembong, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang.

Peringatan dini ini dikeluarkan BMKG kurang dari 5 menit sejak terjadi gempabumi magnitudo 8.7 di zona subduksi megathrust Selat Sunda, dengan kedalaman 10 kilometer.

Lalu, warga secara serentak keluar dari rumahnya dan bergerak menuju lokasi titik kumpul atau Tempat Evakuasi Sementara (TES) di masjid Kampung Tembong. Evakuasi ini para dibantu koordinator Desa Tangguh Bencana (Destana), berkoordinasi ke semua anggota di bawahnya bergerak sesuai perannya.

Proses evakuasi diprioritaskan bagi kaum rentan seperti ibu hamil, anak-anak, difabel, warga yang terluka dan lansia. Warga menggunakan peralatan sederhana dan mudah digunakan guna mengangkut warga yang terluka. Evakuasi dipermudah dengan rambu-rambu jalur evakuasi yang telah terpasang.

Skenario di atas melibatkan 200 orang, terdiri dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Carita, BPBD Kab. Pandeglang, Linmas RT, aparat desa, kelompok nelayan desa, hingga masyarakat umum.

BNPB dibantu pemerintah daerah menginisiasi simulasi evakuasi mandiri secara serentak di empat lokasi. Disamping di Pandeglang, juga di Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, Kabupaten Pangandaran Jawa Barat dan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah (5/9).

Sebelum simulasi, masing-masing daerah menggelar apel kesiapsiagaan. Seperti di Pandeglang melibatkan 500 personil terdiri dari unsur Pemkab, Muspida, Basarnas, BMKG, relawan, komunitas penggiat bencana, tokoh agama, tokoh masyarakat hingga masyarakat setempat.

Raditya Jati, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB menyampaikan, “masyarakat dan pemerintah daerah tidak perlu berlebihan dalam menyikapi informasi potensi megathrust ini. Mari jadikan momentum ini untuk mengingatkan kita semua untuk melatih kembali individu, keluarga dan komunitas untuk bisa melakukan evakuasi secara mandiri, mengecek kembali jalur evakuasi, memelihara bangunan-bangunan shelter evakuasi dan melatih kembali sistem komunikasi risiko berbasis komunitas.”

Kabupaten Pandeglang sendiri dipilih menjadi salah satu lokasi simulasi karena berada di bibir pantai sepanjang 307 km, meliputi 10 kecamatan dan 56 desa yang sangat berpotensi terdampak bencana megathrust.

Jurnalis: Abri/Rendy

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait