Acara ini dihadiri pemateri dari staf ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ustadz Abdurrahman Ayyub dan dosen STDI Imam Syafi’I Jember, Ustadz Anas Burhanuddin MA. Pemateri menyampaikan bahwa bahaya radikalisme dan ISIS memang benar ada dan bisa menyebar ke siapa saja.
Ustadz Abdurrahman Ayyub dalam paparannya mengatakan, paham ini sangat berbahaya dan bisa merusak generasi bangsa. Maka dari itu, tabligh akbar sangat perlu dilakukan kepada unsur kepolisian agar tidak ada oknum aparat yang terjerumus ke dalam paham yang salah.
”Pembekalan bahaya paham radikal seperti ini sasarannya tidak hanya kepada masyarakat biasa. TNI/Polri juga butuh dibekali paham bahaya radikalisme, karena tidak sedikit dari oknum instansi penegak hukum di Indonesia yang terjerumus, ” jelas Ustadz Abdurrahman Ayyub.
Kasubag Humas Polres Banyuwangi AKP Abdul Jabbar mengatakan, tabligh akbar ini sangat berguna bagi semua kalangan termasuk kepolisian. Pemahaman tentang bahaya paham radikalisme dan ISIS perlu terus digencarkan agar tidak ada lagi yang terpengaruh.
”Ini untuk antisipasi agar paham terorisme tidak masuk ke anggota kami dan kalangan masyarakat lain,” pungkasnya.
Sebelumnya, Polres Banyuwangi juga melangsungkan beberapa kegiatan untuk menangkal paham radikalisme di kalangan pemuda. Yang terbaru, pihak Polres Banyuwangi mengisi sebuah acara yang digagas oleh STIKES Banyuwangi dengan tema “Membentengi Generasi Muda dari Pemikiran Radikalisme dan Terorisme”. Dalam kesempatan itu Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama didaulat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa serta akademisi yang hadir. (Abi)