Kegiatan Temu lapang kopi tersebut, selain dihadiri Bupati Bondowoso hadir dalam acara itu beberapa bupati lainnya, diantaranya Bupati Sumbawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Umbu S Pateduk.Selain itu hadir dalam acara itu beberapa pengusaha dan perwakilan petani kopi dari berbagai daerah di tanah air yang belajar langsung terkait kopi di bondowoso.
Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni dalam sambutannya mengatakan, bahwa saat kabupaten bondowoso mendapatkan predikat kopi terbaik di indonesia.Menurutnya selama ini sudah banyak para pengembang tanaman kopi tanah air yang belajar ke bondowoso.
“Selain kami fokus mengembangkan kualitas kopi Bondowoso serta pengembangan pasar ke berbagai negara, kami juga ingin membantu dan memotivasi daerah di Indonesia yang potensial untuk serius mengembangkan tanaman kopi ini,” tuturnya bupati.
Bupati menambahkan kalau saat ini bangsa pasar baik di indonesia maupun diluar negeri sangat menjanjikan, jadi dengan menanam kopi baik kopi robusta maupun arabika nilai ekonomi akan semakin membaik, utamanya ekpor Kopi Arabika yang saat ini masih sangat kurang.
“Ekspor kopi arabika kita hanya 15% dari total ekspor kopi Indonesia. Artinya 85% masih robusta. Padahal konsumen kopi arabika lebih besar jadi bangsa pasar masih belum bisa memenuhi kebutuhan ekspor kopi tersebut ,” terang bupati disela – sela acara temu lapang kopi dengan para pengusaha kopi indonesia.
Sementara itu berdasarkan pantauan beritalima.com setelah terpilih sebagai tuan rumah Temu Lapang Kopi Tahun 2016. Temu Lapang Kopi ini diikuti sekitar dari 300 peserta yang datang dari berbagai daerah sentra penghasil kopi di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, NTT, NTB serta dari pulau Jawa.
Predikat sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia, yang disandang Kabupaten Bondowoso.(RS)