Bondowoso Zona Kuning Covid 19, Dikbud Ajukan Pembelajaran Tatap Muka ke Bupati

  • Whatsapp
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso, Haeriyah Yuliati saat dikonfirmasi (Rois/beritalima.com).

BONDOWOSO, beritalima.com – Kabupaten Bondowoso berdasarkan data yang dirilis oleh Satgas Covid sudah memasuki Zona Kuning (Resiko rendah) paparan Covid di Bondowoso yang terupdate pada Selasa (16/11/20).

Tentunya ini menjadi angin segar bagi masyarakat Bondowoso khususnya bagi para wali murid agar putra-putrinya segera bisa melaksanakan sistem belajar mengajar dengan cara bertatap muka secara langsung.

Bacaan Lainnya

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso, Haeriyah Yuliati saat ditemui di ruang mengatakan, ada lima sekolah yang sudah diajukan ke Bupati Salwa Arifin untuk uji coba pembelajaran tatap muka.

“Dinas sudah mengajukan kepada bupati, untuk uji coba. Bukan keseluruhan. Tentu dengan kesiapan protokol kesehatan yang matang,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (18/11).

Menurutnya, Dikbud sudah melayangkan surat ke bupati minggu kemarin. Tetapi sampai saat ini belum ada jawaban. Dinas tak akan menyelenggarakan, jika tak ada izin tertulis dari bupati maupun Satgas Covid-19.

Adapun uji coba pembelajaran tatap muka tersebut, akan dilaksanakan di SMP 1, SMP 3, SMP Wringin, SMP 1 Prajekan dan SMP 2 Maesan.

“Tentu bupati butuh waktu untuk mengkaji itu. Termasuk dibicarakan dengan Satgas Covid-19. Apakah sudah memungkinkan untuk uji coba. Jika tak mendapatkan izin dinas tak akan memaksakan,” jelasnya saat dikonfirmasi.

Tentu sebelum uji coba dilaksanakan kata dia, dipastikan kesiapan protokol Covid-19. Baik sarana dan prasarana, kesiapan tenaga pendidik dan seluruh elemen sekolah.

“Jadi itu yang harus dipersiapkan. Kalau sekolah sudah betul-betul siap. Tinggal menunggu izin dari Satgas dan bapak bupati,” jelas perempuan yang juga menjabat Kadis Kominfo tersebut.

Dalam pelaksanaannya nanti, lanjut dia, tentu sesuai Prokes Covid-19. Yakni tidak lebih dari 50 persen, dari kapasitas kelas.

“Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka mungkin dilakukan dengan cara sesi. Kita lebih mementingkan keselamatan, daripada yang lain. Toh pembelajaran bisa dilakukan secara daring. Tapi kalau kesehatan tak bisa ditawar,” tegasnya. (*/Rois)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait