SIDOARJO, beritalima.com| Pemilik pabrik Sumber Jaya salah satu pabrik distributor pembuatan tahu di Desa Balongbendo Sidoarjo, Jawa Timur, Bambang dan anak pemilik pabrik Doni diduga telah menipu dan memfitnah anak buahnya yang bernama Muhamat Sudarno.
Menurut M. Efendi SH kuasa hukum Darno menyampaikan bahwa awal mulanya Darno bergabung di pabrik dari sekitar bulan Maret, ada perjanjian antara Pabrik dan Darno.
“Dari awal masuk pabrik untuk masalah gaji Bambang pemilik pabrik mengiming imingi Sudarno ditawari kerja bukan sebagai karyawan, tetapi Sudarno ditawari sebagai bos juga, karena untuk system pembayaran uang bagi hasil,” ungkap Efendi, kepada media beritalima.com.
Namun, apa yang diucapkan oleh Bambang selaku pemilik pabrik tahu hanya sebagai isapan jempol belaka. Nyatanya hingga sampai saat ini Sudarno tidak menerima pembagian hasil, hingga saat ini.
“Yang dijanjikan oleh pemilik pabrik hingga saat ini hanya modus saja. Karena pemilik pabrik ingin menguasai wilayah di Jawa Timur, untuk pendistribusian tahu.
Karena Darno banyak konsumen langganan tahu di Jatim dan paham soal pemasaran,” papar Kuasa Hukum Darno.
Karena tidak mendapatkan bagi hasil selama 6 bulan dan tidak ada kejelasan akhirnya, Darno dibicarakan oleh Bapak Bambang belum berhenti bekerja dan meninggalkan pabrik Sumber Jaya (pabrik tahu). Namun selama 6 bulan bekerja untuk operasional di lapangan dan kebutuhan sehari hari untuk keluarga tidak ada.
“Karena tidak digaji oleh perusahaan, terpaksa dirinya menggunakan uang tagihan setoran tahu setiap hari untuk biaya operasional dari uang tersebut,” ujarnya.
Bahkan selama 6 bulan Sudarno bekerja tidak menerima uang sama sekali, dan untuk komplin pelanggan hingga kerusakan tahu, semua pelanggan minta potongan yang dibebankan oleh Sudarno dan setoran ke pabrik itu harus bayar penuh.
“Sedangkan Darno diminta oleh pemilik pabrik untuk mengembalikan uang setoran senilai Rp 83 juta selama 6 bulan tersebut,” kata dia.
Oleh karena itu Darno berencana akan menggugat pemilik pabrik, karena selama ini dirinya dan konpensasi ke pak Agus yang memberikan jalan ke pelanggannya di Madura belum memberikan konpensasi sesuai kesepakatan awal, bahkan darno merasa ditipu daya oleh perusahaan.
Terkait peristiwa tersebut pemilik pabrik, hingga saat ini belum bisa dihubungi. Saat awak media mencoba menghubungi pemilik pabrik melalui teleponnya tidak diangkat. [Red]