TEMINABUAN, Berita lima.com – Kantor Pencarian dan Pertolongan Sorong bersama BPBD Kabupaten Sorong Selatan dan Polairud Polres Sorong Selatan dibantu warga Sorong Selatan melakukan pencarian korban kecelakaan laut (Lakalaut) di sekitar muara Warunggei distrik Konda Kabupaten Sorong Selatan.Sabtu,29/12/2018. Pencarian ini merupakan tindak lanjut laporan salah satu korban tenggelam pada Pos Polairud Polres Sorsel terkait tenggelamnya sebuah longboat.
Kepala satuan Polairud Polres Sorong Selatan IPDA Tabaga Agustinus menjelaskan bahwa pihaknya pada tanggal 27 /12/2018 mendapat laporan telah terjadi laka laut yang dialami oleh 5 orang warga distrik Kokoda Utara yang akan menempuh perjalanan dari pelabuhan Sayolo Teminabuan menuju Distrik Kokoda Utara dengan menumpang pada sebuah longboat.
“ Laka laut ini terjadi diperairan sekitar Muara Warunggei distrik Konda hingga tanjung Suwabor ketika longboat yang ditumpangi mengalami gangguan mesin dan diterpa gelombang hingga tenggelam,” jelasnya
Ditambahkanya dalam laka laut ini 3 orang dinyatakan selamat.sedangkan 2 orang lainya atas nama Martaban Imor (35 Thn ) dan Yesin Tariga (3 Thn ) masih dalam pencarian hingga saat ini
Menurutnya Laporan yang masuk ke Satpolairud Sorsel 1 hari setelah terjadi lakalaut,”ungkapnya
Kepala BPBD Sorsel Vincente Bay,SE menjelaskan bahwa dengan informasi awal pihaknya selaku institusi didaerah telah mengabil langkah langkah diantaranya berkoodinasi dengan pihak pihak terkait baik SAR,Polairud,KPLP untuk saling berkoordinasi membantu pencarian orang hilang ini.
“ Selaku BPBD Sorsel kami telah menyiapkan sejumlah fasilitas diantaranya Speed Boad,Perahu Karet,Logistik ,BBM dan berbagai perlengkapan lainya untuk kelancaran proses pencarian ini,”tambahnya.
Sementara itu Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Sorong Emi Frizer ,SE,MM saat diwawancara mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan pencaharian atas musibah tenggelamnya sebuah Longboat pada tanggal 26/12/2018 lalu.
Dijelaskan bahwa setelah memdapat informasi pihaknya melakukan koordinasi dengan BPBD Sorsel dan kemudian mengerahkan 6 personil dengan membawa perahu karet tiba di Teminabuan dan memutuskan untuk membangun Posko di pelabuhan rakyat Teminabuan
Sejak tanggal 28/12/2018 pihaknya telah melakukan pencarian dengan cara poin to poin menggunakan Sarmed Prediction yaitu hitungan menggunakan kalkulasi matematis berdasarkan data internet dari dari arus , angin dan objek yang timbul dipermukaan dan ternyata sebaran sudah cukup luas.
Selain itu telah dibagi 3 sektor dengan penanggung jawab dari Polairud menggunakan sekoci Tipe C melakukan penyisiran di sepanjang Muara Warunggei,sementara Sektor 3 dengan menggunakan Speed Boad BPBD Sorsel yang lebih tangguh dan besar untuk menkcover diwilayah lebih jauh kelaut dari muara warunggei hingga tanjung sertubi.
Sementara di sector ke 2 melakukan menyisir disepanjang pesisir Warunggei sampai tanjung Sertubi.Dirinya berharap dengan pembagian ini pencarian ini lebih terarah dan lebih konsentrasi tentang tupoksi masing masing sehingga operasi tidak bersifat acak.
Saat ini juga ada 5 longboat dari pihak keluarga turut melakukan pencarian bersama sama Tim SAR.,” imbuhnya
Perkembangan dari pencarian terakhir telah ditemukan sejumlah serpihan barang muatan korban dan dihari ini pula telah ditemukan 1 buah perahu longboat.”jelasnya.
Sesuai UU No 29 tahun 2014 Bahwa Basarnas akan melakukan pencarian orang hilang telah diatur hanya selama 7 hari saja. Perkembangan lebih lanjut dapat disesuaikan.
Dirinya berharap agar masyarakat yang akan melakukan perjalanan laut selalu waspada jika mengetahui factor alam yang tidak mendukung agar tidak memaksa untuk melakukan perjalanan,”tandasnya. (EB)