BPJAMSOSTEK Surabaya Rungkut Lapisi Perlindungan Pekerja Jakon Dengan Seminar

  • Whatsapp
BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Rungkut dan Disnakertrans Jatim bersama para pengusaha jasa konstruksi di acara seminar tentang keselamatan kerja di Surabaya, Kamis (21/11/2019)

SURABAYA, beritalima.com | Siapapun sepakat, keselamatan jauh lebih penting dibanding harta. Untuk itu, BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Surabaya Rungkut menggelar seminar tentang keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja, Kamis (21/11/2019).

Seminar yang diadakan di Hotel Ibis Style Surabaya ini dibuka Kepala Bidang Pengawasan Kecelakaan Kerja dan K3 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Suhartoyo.

Sekitar 100 pengusaha jasa konstruksi mengikuti seminar yang menghadirkan narasumber Erna Wurjanti, Kepala Seksi Norma K3 Disnakertrans Provinsi Jawa Timur, dan Trubus yang juga dari Disnakertrans Jatim.

“Penerapan Norma K3, Tuntutan dan Kebutuhan Terhadap Daya Saing Perusahaan”, tema seminar ini.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Rungkut, Oki Widya Gandha, di sela acara mengatakan, seminar ini diselenggarakan sebagai apresiasi terhadap perusahaan peserta BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Rungkut di bidang jasa konstruksi.

Mereka, sebut Oki, telah sadar akan pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja. Namun, mereka juga sadar bahwa musibah kecelakaan kerja bisa menimpa siapa saja. Karena itu, tujuan lain dari seminar ini adalah mengedukasi tentang pentingnya keselamatan bekerja.

Oki mengatakan, proyek yang didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Rungkut oleh para pengusaha jasa konstruksi ini dari Januari sampai Nopember 2019 sebanyak 1.262 proyek, baik di Surabaya maupun di luar Surabaya.

Proyek-proyek itu mempekerjakan para pekerja yang terlindungi program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

“Namun, meski mereka terlindungi jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan, keselamatan kerja jauh lebih penting. Untuk itu, semoga kegiatan ini bermanfaat,” kata Oki.

Selain itu, dalam sambutannya Oki juga meminta pada mereka untuk mendaftarkan semua proyeknya termasuk yang bernilai kecil semisal kisaran Rp 20 juta atau Rp 30 juta.

Kabid Pengawasan Kecelakaan Kerja dan K3 Disnaketrans Jatim, Suhartoyo, mengatakan, seminar yang digelar BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Rungkut ini sejalan dengan program pemerintah yang terus berusaha mendorong setiap perusahaan untuk menerapkan K3.

Pemerintah, baik provinsi maupun pusat, telah mengadakan penilaian pada perusahaan-perusahaan yang peduli pada keamanan dan kesehatan serta keselamatan pekerjanya. Mereka yang zero accident akan mendapat penghargaan dari pemerintah provinsi dan diikutkan lomba ke tingkat nasional.

Menurut Suhartoyo, dari tahun ke tahun perusahaan di Jawa Timur yang zero accident jumlahnya terus meningkat, dan angka kecelakaan kerja pun menurun.

“Karena itu, kegiatan-kegiatan seperti ini sangat positif. Meski para pekerja perusahaan-perusahaan ini telah terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan, namun keselamatan kerja mereka juga sangat penting,” pungkas Suhartoyo. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *