BPJS Ketenagakerjaan Gelar FGD Bersama Dinas Kesehatan Bondowoso

  • Whatsapp

BONDOWOSO, Beritalima.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Perintis (KCP) Bondowoso menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Dinas Kesehatan Bondowoso, bertempat di Cafe Rame-Rame Jl. Ciptomangunkusumo, Kamis (7/12). FGD ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan, Direktur  RSD dr Koesnadi, Direktur RS Mitra Medika dan perwakilan Direktur RS Bhayangkara. 

Diskusi tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang perlindungan bagi Pegawai Non Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Honorer, Pegawai Tidak Tetap, mahasiswa/siswa yang magang di lingkungan Dinas Kesehatan Pemkab Bondowoso. 

Kegiatan FGD ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan, dr. M. Imron dan didampingi Kepala Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Jember, Ibrohim.

Dokter M. Imron berkeinginan agar seluruh Pegawai Non ASN di lingkungan Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan Puskesmas dilindungi BPJS Ketenagakerjaan. 

Dirinya berharap segera dibuatkan Memorandum of Understanding (MoU) minimal perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada peserta yang mengalami kecelakaan kerja. 

“FGD ini diharapkan outcome rumusan solusi permasalahan yang ada di lapangan berkaitan dengan pelayanan program rumah sakit trauma center. Tadi juga dilakukan penyerahan secara simbolis JKK dan JKM kepada ahli waris salah satu karyawan RS Mitra Medika yang mengalami musibah,” ujarnya. 

Sementara Kepala BPJS Ketenagakerjaan KCP Bondowoso, Sasongko Adji mengatakan bahwa melalui FGD ini bisa menggali potensi dari masing-masing instansi agar nantinya dapat menjadi fasilitas seluruh pekerja yang bernaung di bawah mitra binaan mereka untuk turut serta menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. 

“Selanjutnya, saya meminta agar bisa memfasilitasi dengan mengundang anggota mitra binaannya yang berstatus non peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk diberikan sosialisasi akan pentingnya dan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja,” ujarnya. 

FGD ini juga, lanjut Sasongko Adji, merupakan upaya untuk merumuskan dan menyusun strategi agar bisa menyampaikan informasi dan edukasi tentang manfaat BPJS Ketenagakerjaan kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya tenaga kerja formal maupun informal. Untuk itu, sosialisasi dan edukasi secara intensif akan dilakukan terutama kepada para pekerja informal, karena harus menjadi peserta secara mandiri.

“Target kami secara keseluruhan pekerja dapat terlindungi, namun memang tidak mungkin secara serentak, mereka bisa tergabung seluruhnya, tapi dengan mekanisme sistem yang kami buat nanti diharapkan bisa merangkul para pekerja informal secara perlahan,” pungkasnya. (*/Rois)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *