PACITAN, beritalima.com – BPJS Ketenagakerjaan masih terus memberikan bantuan ke lokasi bencana alam tanah longsor dan banjir di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Tidak hanya bantuan logistik semacam makanan dan minuman serta obat-obatan, tapi juga peralatan guna memulihkan kondisi jalan akibat bencana tersebut.
Sebagaimana diketahui, bencana tanah longsor dan banjir di Pacitan tidak hanya menelan korban jiwa, tapi juga mengakibatkan ratusan rumah rusak, jalan retak dan tertutup lumpur yang cukup tebal.
Melihat kondisi seperti itu, setelah memberi bantuan makanan dan minuman serta obat-obatan, BPJS Ketenagakerjaan juga berinisiatif memberi bantuan sejumlah gerobak dorong, skop, dan cangkul.
Bantuan peralatan itu diserahkan Kepala KCP BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Pacitan, Indra Gunawan, kepada Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pacitan, Sunaryo, Senin (4/12/2017).
Kepala KCP BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Pacitan, Indra Gunawan, di sela acara penyerahan bantuan itu mengatakan, kendati situasi di beberapa titik tanah longsor dan banjir masih belum aman, masih terancam bencana susulan, namun diharapkan itu tidak terjadi lagi, dan kondisi segera kembali pulih.
“Dengan bantuan peralatan yang kami berikan ini semoga kondisi jalan yang tertutup lumpur bisa segera kembali normal, sehingga atifitas segera kembali seperti semula,” kata Indra pada beritalima.com.
Indra menambahkan, bantuan ini sebagai bentuk kepedulian atau tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Selain sejumlah peralatan tersebut, lanjut Indra, pihaknya juga masih memberikan bantuan sembako dan obat-obatan guna meringankan beban dan mencegah penyakit bagi para korban.
Bahkan, “Setelah penyerahan bantuan ini kami akan terus memonitoring, dan siap memberikan bantuan yang diperlukan masyarakat korban banjir dan tanah longsor di Pacitan ini,” kata Indra.
Sebagaimana data yang diterima media ini pada Senin (4/12/2017), wilayah dengan kerusakan rumah terbanyak (196 rumah) berada di Kecamatan Nawangan, kemudian di Kebonagung 178 rumah, Ngadirojo 101 rumah, Tegalombo 24 rumah, Tulakan 45 rumah, Punung 42 rumah, Donorojo 21 rumah, dan Pringkuku 4 rumah.
Selain rumah warga rusak, sepanjang 23.130 meter jalan di Pacitan mengalami kerusakan dari tingkat sedang hingga cukup parah, 820 meter tanggul rusak dan 86 meter jembatan rusak.
Sedangkan jumlah korban meninggal yang telah ditemukan tercatat 25 orang. Selain itu, satu orang lain hingga hari ini, Selasa (5/12/2017), masih dalam pencarian.
“Rekapitulasinya, jumlah korban bencana banjir 6 orang meninggal, dan 19 korban meninggal lainnya karena tanah longsor,” kata Komandan Tanggap Darurat Bencana Alam Pacitan, Letkol (Kav) Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang, saat ditemui di lokasi bencana, Senin (4/12/2017) malam. (Ganefo)