BPJS Ketenagakerjaan Hadir di Banjir dan Tanah Longsor Pacitan

  • Whatsapp
Rhion Rizqi Saputra, Staf KCP BPJS Ketenagakerjaan Pacitan, membagi-bagikan makanan dan minuman serta mie instan ke warga korban tanah longsor dan banjir, Rabu (29/11/2017).

PACITAN, beritalima.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan hadir di tengah korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) ini spontan dilakukan Kantor Cabang Perintis (KCP) BPJS Ketenagakerjaan Pacitan, Rabu (29/11/2017) sore.

Di tengah guyuran hujan, banjir, jalan retak dan ancaman tanah longsor ulang, Kepala KCP BPJS Ketenagakerjaan Pacitan bersama stafnya menerobos mendekati tempat pengungsian di Desa Ploso.

Ada ratusan penduduk, baik tua, muda dan anak-anak yang mengungsi di desa ini. Kepala KCP BPJS Ketenagakerjaan Pacitan, Indra Gunawan, bersama stafnya, Rhion Rizqi Saputra, membagi-bagikan makanan dan minuman serta mie instan ke warga korban tanah longsor dan banjir tersebut.

Dalam waktu sekejab, bantuan yang mereka bawa cepat habis. Indra mengatakan, bantuan yang mereka bawa memang tidak sebanyak masyarakat yang membutuhkan. Apa yang diberikan itu, lanjutnya, sifatnya spontan tanpa persiapan.

“Ini spontanitas kepedulian kami begitu kami tahu dan mendengar musibah yang dialami masyarakat,” tandas Indra.

Disebutkan, di lokasi pengungsian di MAN 1 ada sekitar 100 orang tua, dewasa dan anak-anak yang masih bertahan di lokasi pengungsian. Mereka masih membutuhkan suplay suplemen anak-anak, makanan dan minuman.

Kemudian di Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan, ada 15 rumah penduduk terdampak bencana banjir di Kelurahan Ploso yang masih terus membutuhkan bantuan makanan, air bersih, pakaian Kering dewasa dan anak-anak, serta psikolog untuk trauma healing.

Selain itu, Indra juga menyebutkan yang ditemui, di Dusun Jaten ada 15 rumah menjadi korban tanah retak dan tanah longsor. Mereka terisolasi dan berkumpul di Masjid Al Mutaqien Dusun Jaten Karangnongko, dan kemungkinan harus direlokasi karena tanah retak memanjang sekitar 300 meter.

“Belum ada bantuan kesana kecuali dari kami yang tidak seberapa,” ujarnya, Rabu (29/11/2017) sore. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *