Deried AWS adalah anggota Satpol PP Kota Surabaya. Jumat pagi itu Deried masih pamit berangkat kerja pada istrinya, Desi Tri Widianti, dan putra sematawayangnya yang baru umur 3,5 tahun.
Pria yang baru setahun jadi aparat penegak Perda itu langsung bergabung dengan Tim Judge Bao Pol PP Kota Surabaya untuk melakukan penertiban pedagang kakilima di depan Kantor Golkar, Jalan Siwalankerto, Surabaya.
Sekitar pukul 09.30, tugas penertiban itu rampung. Ketika teman-teman Deried sudah bersiap-siap kembali ke markas, Deried masih memunguti bekas-bekas lapak di sekitar rel kereta di kawasan itu.
Nahas menimpa Deried. Ketika pria umur 32 tahun ini menyisir pinggir rel ke arah selatan, sebuah KA Komut dari arah utara melaju kencang di belakangnya.
Beberapa teman Deried teriak-teriak memberitahu Deried cepat minggir karena ada kereta. Akan tetapi, Deried seakan tidak mendengar. Dia akhirnya tersambar KA tersebut.
Seketika itu Deried terlempar dengan luka cukup parah di bagian belakang kepala dan punggung. Dia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara yang tak begitu jauh dari tempat kejadian.
Akan tetapi, takdir berkehendak lain. Selang setengah jam, Deried menghembuskan nafas terakhir. Dia meninggal di rumah sakit milik Polda Jatim itu.
Menjelang sore, setelah disemayamkan di kediaman, di Jalan Mojo V/14 Surabaya, jenazah Deried dimakamkan tak jauh dari kampungnya. Tidak sedikit yang datang melayat, termasuk teman-teman kerjanya yang dipimpin langsung Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Irvan Widyanto,
Mewakili Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa, Heru Prayitno, Arie Fianto Syofyan dan Dwi Endah datang di rumah itu selepas Mahgrib menjelang tahlil. Kehadiran Kabid Pemasaran dan Kabid Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa tersebut ditemui istri almarhum, Desi Tri Widianti, dan pamannya.
Selain turut berduka cita, Arie mengemukakan kalau almarhum Deried adalah peserta BPJS Ketenagakerjaan, dimana ahli warisnya berhak menerima jaminan sosial dari lembaga pemerintah ini. Jaminan sosial ini telah dipersiapkan, tinggal menunggu kelengkapan surat yang harus ditandatangani atasan almarhum.
Sementara itu Dwi Endah menuturkan, dana untuk kelanjutan hidup istri dan anak almarhum segera diserahkan, paling lambat pekan depan. Endah mengaku juga telah melayangkan surat ke pimpinan almarhum, yang intinya mohon secepatnya menyiapkan surat-surat pencairan dana BPJS Ketenagakerjaan.
Pada media ini Arie mengungkapkan, total jaminan sosial yang bakal diserahkan pihaknya ke ahli waris almarhum Deried setidaknya hampir Rp166 juta. Dana tersebut meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja hingga meninggal sebesar Rp146 juta, uang pemakaman Rp3 juta, uang berkala Rp4,8 juta, dan bea siswa Rp12 juta.
“InsyaAllah pembayaran jaminan sosial ini klir sebelum 7 hari,” tandas Arie. (Ganefo)
Teks Foto: Kabid Pemasaran dan Kabid Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa, Arie saat menyampaikan bela sungkawa pada istri almarhum Deried (kanan), Jumat (15/7/2016).