SIDOARJO, beritalima.com – Kolaborasi apik dilakukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan bersama Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Keduanya bekerjasama untuk perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) binaan YDBA.
Kerjasama ini berlaku secara nasional, yang penanganannya ditetapkan oleh BPJS Ketenagakerjaan di daerah masing-masing. Di Jawa Timur, para pelaku UMKM binaan YDBA yang belum terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan, kepesertaannya ditangani BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa.
Karena itu, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa, Kamis (16/8/2018), mengajak silaturahmi para pelaku UMKM binaan YDBA se-Jatim. Acara ini diadakan di Hotel Premier Juanda, Sidoarjo, dihadiri 106 pelaku UMKM.
Deputi Direktur Pengelolaan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin, Devision Head Training and Mentoring YDBA, Rahmat Handoyo, dan Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Karimunjawa, Suharto, hadir di acara ini.
Ditemui di sela acara, Deputi Direktur Pengelolaan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin, menjelaskan, PT Astra Internasional merupakan perusahaan besar yang tidak hanya patuh pada peraturan pemerintah, tapi juga memiliki kepedulian dan tanggung jawab sosial lingkungan cukup tinggi.
Perusahaan ini, kata Zainudin, juga memiliki tingkat pemahaman yang tinggi tentang pentingnya perlindungan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja.
Terbukti, lanjut dia, setelah seluruh karyawannya terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan, PT Astra Internasional juga mendorong seluruh UMKM di bawah binaan YDBA untuk mendapat perlindungan sosial yang sama, minimal Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian. (JKM).
Di tempat yang sama, Devision Head Training and Mentoring YDBA, Rahmat Handoyo, menjelaskan, YDBA se-Indonesia terdiri 11 cabang dengan UMKM binaan sekitar 3.000. Angka itu termasuk UMKM binaan YDBA di Jatim, yakni sekitar 150 UMKM.
Mereka sudah ada yang jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, tapi juga banyak yang belum daftar. “Karena itu, mereka yang belum daftar BPJS Ketenagakerjaan kita dorong untuk daftar guna mendapat perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan,” kata Rahmat.
Dikatakan, acara silaturahmi dan sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan bagi UMKM binaan YDBA ini sudah yang ketiga, setelah sebelumnya dilakukan di Medan dan Serang, Banten. Setelah ini, agenda berikutnya UMKM binaan YDBA di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jabodetabek.
Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Karimunjawa, Suharto, di acara yang mengangkat topik “Pentingnya Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Untuk Pekerja Indonesia” ini, secara gamblang menjelaskan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan.
Diterangkan, selain program JKK dan JKM, BPJS Ketenagakerjaan juga menjalankan program Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP) yang sifatnya tabungan untuk bila peserta sudah tidak mampu bekerja.
Ditegaskan, BPJS Ketenagakerjaan adalah lembaga nonprofit, tidak mencari keuntungan. Seluruh dana dari peserta akan dikembalikan pada peserta, untuk menanggung sepenuhnya bea perawatan peserta yang mengalami kecelakaan, menyantuni keluarga peserta yang meninggal dunia, dan menjamin kesejahteraan peserta bila sudah tidak bekerja dan di masa tua.
Suharto juga memberi contoh-contoh peserta yang mengalami kecelakaan kerja, yang bea perawatannya ratusan juta rupiah, bahkan ada yang lebih dari semilyar rupiah, yang semuanya ditanggung penuh oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Karena itu, Suharto menegaskan, perlindungan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan hendaknya menjadi kebutuhan dan sangat penting bagi seluruh pekerja Indinesia. (Ganefo)
