TRENGALEK, beritalima.com | Keindahan alam Indonesia yang membentang luas dari Sabang sampai Merauke telah dikenal luas hingga mancanegara. Birunya air laut, terumbu karang yang berwarna warni, serta biota laut beraneka bentuk mampu memikat para wisatawan untuk menjelajahi setiap jengkal ekosistem perairan negeri ini.
Namun, ironisnya, saat ini banyak ditemukan ekosistem laut yang rusak akibat pembangunan di daerah pesisir, penangkapan ikan yang berlebihan, serta polusi yang diakibatkan oleh limbah industri.
Melihat fenomena tersebut, BPJS Ketenagakerjaan bergerak cepat untuk ikut menyelamatkan lingkungan perairan Indonesia, salah satunya di Pantai Mutiara, Trenggalek, Jawa Timur, dengan melakukan konservasi terumbu karang.
BPJS Ketenagakerjaan memberikan bantuan berupa 100 buah terumbu karang buatan, yang secara simbolis diserahkan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto kepada Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, Sabtu (7/9/2019).
Berbeda dengan yang lain, kali ini proses penyerahan dilakukan langsung di tengah laut di atas paddle board. Bibit terumbu karang itu langsung diserahkan ke 5 penyelam untuk ditanam di dasar laut setempat.
Prosesi serah terima terumbu karang itu disaksikan langsung oleh sejumlah pejabat BPJS Ketenagakerjaan, di antaranya Deputi Direktur Wilayah Jawa Timur Dodo Suharto, jajaran Muspida Kabupaten Trenggalek, dan sejumlah Stand Up Paddle.
“Kegiatan ini merupakan bentuk Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) BPJS Ketenagakerjaan terhadap kelestarian lingkungan, dimana kali ini kami bermaksud untuk merestorasi ekologi terumbu karang agar kerusakannya tidak semakin meluas,” kata Agus.
Dalam proses konservasi ini BPJS Ketenagakerjaan dibantu oleh penyelam bersertifikat SDI (Scout Divers of Indonesia) Jawa Timur, dosen pengajar Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh November, dan kelompok masyarakat wilayah Prigi Tenggalek.
Proses restorasi ekologi terumbu karang dilakukan melalui dua tahap. Pertama, mengidentifikasi masalah ekosistem terumbu karang agar pemulihan ekosistem terumbu karang dengan cara penggunaan terumbu karang buatan dapat dilakukan dengan baik. Tahap kedua adalah pemantauan kemajuan terhadap target yang dilakukan secara berkala.
“Kami mengapresiasi langkah BPJS Ketenagakerjaan yang peduli terhadap kelestarian lingkungan di daerah Trenggalek ini,” ucap Arifin.
Arifin juga mengatakan, kepedulian BPJS Ketenagakerjaan terhadap lingkungan ini diharapkan berlanjut pada perlindungan jaminan sosial seluruh pekerja di Trenggalek termasuk yang di pesisir pantai. “Kita akan saling suport,” tandasnya.
Agus sendiri mengimbau agar seluruh pekerja di daerah ini mendaftarkan dirinya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, karena beberapa profesi masyarakat yang ada di daerah ini memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi, salah satunya nelayan.
Dengan adanya perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan, diharapkan para pekerja dapat bekerja dengan aman, serta keluarga yang ada di rumah dapat beraktifitas dengan tenang.
“Kami berharap ekosistem laut di Pasir Putih ini dapat segera pulih dan semoga masyarakat sekitar mampu menjaga kelestariannya, sehingga hasil laut akan meningkat dan masyarakat sejahtera,” pungkas Agus. (Ganefo)
Teks Foto: Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto dan Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, menyerahkan bibit terumbu karang kepada penyelam untuk menanamnya di bawah laut di Pantai Mutiara, Trenggalek, Jatim, Sabtu (7/9/2019).