SURABAYA, beritalima.com – Sebuah acara menarik kembali digelar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Darmo, Rabu (9/5/2018). Yakni, Focus Group Discussion untuk perusahaan sektor Jasa Konstruksi.
Acara di Hotel Ciputra Word Surabaya ini dihadiri wakil dari Dinas PU Binamarga Provinsi Jawa Timur dan 27 perusahaan di bidang jasa konstruksi, serta wakil dari Rumah Sakit Mitra Keluarga sebagai salah satu narasumber.
Dengan tema “Optimalisasi Sistem Manajemen K3 Serta Peran Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan pada Sektor Jasa Konstruksi”, acara ini dibuka Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Darmo, Poedji Santoso.
Poedji mengatakan, acara ini bertujuan untuk mendengar masukan, kritikan serta solusi dari permasalahan dalam program BPJS Ketenagakerjaan pada Jasa konstruksi.
Berbagai hal dibahas di antaranya tentang kepesertaan di jasa jonstruksi, regulasi yang digunakan untuk melindungi tenaga kerja, administrasi dalam prosedur cara klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), dan Penyakit Akibat Kerja (PAK).
Dikatakan, jasa konstruksi adalah layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi yang mempekerjakan pekerja harian lepas, borongan, dan perjanjian kerja waktu tertentu, sehingga pemberi kerja wajib mendaftarkan pekerjanya ke Program JKK dan JKM.
Proyek yang dikerjakan adalah proyek APBD, proyek atas dana internasional, proyek APBN, proyek swasta, dan proyek-proyek bangunan lainnya. Dan sampai April 2018, jumlah perusahaan jasa konstruksi yang mendaftarkan pekerjanya di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Darmo ada di 136 proyek.
Perusahaan jasa konstruksi yang hadir di acara ini di antaranya PT PP (Persero) Sampurna Jaya, PT PP (Persero) Tbk Proyek Grand Shamaya, PT PP Properti Suramadu, PT Wijaya Karya Proyek Flyover Teluk Lamong.
Selain itu juga PT PP-HK Proyek Unesa, PT Murinda Iron Steel, PT Nusa Raya Cipta, PT Jagat Konstruksi Abdipersada, PT Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi, PT Lintech Duta Pratama, PT Hutama Karya, PT Tatamulia Nusantara Indah, PT Waskita Karya.
Berikutnya PT Wijaya Karya, PT Mitralanggeng Prama Konstruksi (Mitra Konstruksi), PT Sinar Waringin Adikarya, PT Media Cipta Perkasa, PT Mitra Surya Persada, PT Mitra Karya Prima, PT Samator, Santoria Properti, PT Borland Nusantara, Krakatau Engginering Group.
Mereka perusahaan jasa konstruksi yang nilai proyeknya di atas limapuluh miliar rupiah. “Kami lama tidak ketemu mereka, karena itu hari ini kita adakan silaturahmi sambil sosialisasi program-program baru,” tutur Poedji.
Dalam acara ini ada 4 narasumber, 2 di antaranya dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Darmo, Faridah Hanum dan Tri Buana Widayanti. Dua narsum lainnya, Kepala Seksi Pengawasan Teknik Jalan dan Jembatan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Ir Sutoyo, dan Tuti Alawiyah dari RS Mitra Keluarga.
Faridah Hanum yang juga selaku Kabid Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Darmo mengatakan, dalam tahun ini, dari Januari sampai April 2018, 4 pekerja jasa konstruksi peserta BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Darmo telah mengalami kecelakaan kerja, dan santunan JKK-nya sudah dibayarkan sejumlah Rp 10.486.300,-.
BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Darmo hingga April 2018 telah membayar klaim sebanyak 5.040 kasus dengan nilai Rp 54,97 miliar. Rinciannya, JKK 587 kasus sebesar Rp 3,76 miliar, 45 JKM sejumlah Rp 1,30 miliar, 4.279 JHT sebanyak Rp 49,62 miliar, dan 129 JP senilai Rp 280,32 juta.
Sementara jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Darmo hingga April 2018 seluruhnya tercatat sebanyak 3.301 perusahaan aktif, dengan jumlah tenaga kerja aktif sektor penerima upah (PU) 124.123 pekerja dan 8.662 bukan penerima upah (BPU). (Ganefo).
Teks Foto: Kepala BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Darmo, Poedji Santoso (tengah), bersama peserta FGD Jasa Konstruksi di Hotel Ciputra World Surabaya, Rabu (9/5/2018).
