LAMONGAN, beritalima.com – Berbagai hal terkait penyelenggaraan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan di Jawa Timur terungkap di acara Press Gathering. Acara ini digelar BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jatim di Tanjung Kodok Beach Resort Lamongan, Selasa-Rabu (24-25/4/2018).
Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jatim, Dodo Suharto, saat membuka kegiatan ini mengaku kaget, karena baru pertama dan belum lama jadi Deputi Direktur di Jatim tapi namanya langsung sering muncul di media.
Pria asal Malang yang selama karirnya di BPJS Ketenagakerjaan banyak di kantor pusat ini menggambarkan, suport media terhadap kegiatan BPJS Ketenagakerjaan di Jatim cukup menggembirakan.
Dodo juga mengaku optimis, target penambahan peserta BPJS Ketenagakerjaan Jatim tahun ini sebanyak 2.257.856 tenaga kerja (TK) akan terealisasi Agustus 2018, meski sampai Maret 2018 baru terealisasi 295.178 TK.
Dikatakan, sosialisasi dan edukasi sudah kerap dilakukan di 37 kabupaten/kota di Jatim, kecuali di Kabupaten Trenggalek yang belum maksimal.
Dalam acara ini, Dodo didampingi Dodit Isdiyono, Asisten Deputi Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jatim. Dodit mengatakan, banyak pekerja yang belum terlindungi jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan, di antaranya dari sektor jasa konstruksi (jakons), khususnya di proyek swasta.
Dari sektor Jakons ini, penambahan peserta sampai Maret 2018 baru 83.863 TK. Padahal, targetnya selama triwulan pertama 328.969 TK, atau 1.315.875 TK sampai akhir tahun.
Karena itu, dia mengaku perlu bantuan informasi wartawan, bila menemukan proyek swasta yang belum ada plang terlindungi BPJS Ketenagakerjaan.
Diungkapkan pula, yang menggembirakan adalah hadirnya program Perisai, tenaga perekrut kepesertaan. Program ini banyak diminati masyarakat, dan berhasil mendongkrak penambahan kepesertaan.
Dari 11 Kanwil BPJS Ketenagakerjaan yang ada di negeri ini, Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jatim memiliki Perisai terbanyak ketiga se-Indonesia, yakni 202 Perisai, dengan telah merekrut 17.892 peserta baru. Jumlah iuran yang dihimpun dari seluruh peserta rekrutan para Perisai di Jatim itu mencapai Rp607 juta perbulan.
Masih banyak yang dipaparkan di acara Press Gathering ini, termasuk di antaranya tentang kepesertaan para pekerja migran atau TKI, dan pembayaran klaim yang sampai Maret 2018 telah mencapai Rp664.240.806.679,- dengan 65.082 kasus.
Acara yang dikemas layaknya diskusi ini bertema “Membangun dan Meningkatkan Kebersamaan Media Dalam Rangka Pencapaian Keunggulan Operasional dan Manfaat Optimal Untuk Mendukung Perluasan Kepesertaan”.
Sementara itu, M.Ganefodin dari beritalima.com yang mendapat kesempatan memberi sambutan mewakili media, mengatakan, acara seperti ini sangat penting bagi wartawan guna menambah pemahaman.
Dengan pemahaman tidak hanya mengurangi tingkat kesalahan dalam penulisan berita, tapi akan menambah keberanian berimprovisasi, sehingga berita jadi enak dibaca dan mampu menggugah kesadaran masyarakat pekerja untuk daftar BPJS Ketenagakerjaan.
Diutarakannya, dari wartawan yang bisa diinformasikan pada BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya perusahaan jarkons yang belum mendaftarkan pekerjanya. Wartawan juga bisa mengembangkan liputan kecelakaan kerja.
Menurutnya, korban kecelakaan kerja yang tidak terlindungi BPJS Ketenagakerjaan, pemberi kerja harus menanggung biaya pengobatan sebesar santunan BPJS Ketenagakerjaan.
Terakhir disampaikan, wartawan hendaknya juga memiliki pemahaman bahwa perlindungan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan sangat penting dan dibutuhkan bagi semua pekerja, terutama bagi wartawan sendiri.
Sebab, sangat lucu bila wartawan yang memberitakan manfaat program BPJS Ketenagakerjan supaya masyarakat pekerja daftar tapi wartawan itu sendiri belum terdaftar BPJS Ketenagakerjaan. (Ganefo)