BPMA Hadir di Surabaya untuk Bahas Tantangan Proyek EPC di Forum Fasilitas Produksi Migas 2024

  • Whatsapp

Beritalima.com ( Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) berpartisipasi dalam Forum Fasilitas Produksi Migas (FFPM) 2024 yang diselenggarakan di Surabaya pada 26-28 Agustus 2024.

Forum ini menjadi ajang bagi berbagai pemangku kepentingan di industri migas, termasuk Kementerian ESDM, SKK Migas, BPMA, Kontraktor KKS, Konsultan, penyedia barang dan jasa, serta akademisi, untuk berbagi ide, pengetahuan, dan praktik terbaik terkait pengelolaan proyek migas.

Dalam acara tersebut, Deputi Operasi BPMA, Ir. Edy Kurniawan ST., MT., IPM., hadir sebagai narasumber dengan membawakan topik “Project Development Challenges & Readiness for EPC.

Dalam paparannya, Edy Kurniawan membahas berbagai tantangan dalam pengembangan proyek serta kesiapan untuk tahapan Engineering, Procurement, and Construction (EPC).

Diskusi yang berlangsung mengupas berbagai tantangan yang sering dihadapi dalam pengembangan proyek migas. Hal ini mencakup kesiapan untuk EPC, tantangan dalam fabrikasi dan konstruksi tepat waktu, serta peran Project Management Office (PMO) dalam memastikan keberhasilan proyek.

Selain itu, Edy Kurniawan juga menekankan pentingnya manajemen risiko kontrak dan ruang lingkup yang efektif dalam setiap proyek. Ia menyebutkan bahwa sebagian besar proyek hulu migas mengalami keterlambatan yang berdampak signifikan terhadap keuangan, baik bagi kontraktor maupun pemerintah.

Dalam kesempatan tersebut, Edy Kurniawan berbagi pengalaman dari Proyek Pengembangan Gas Lapangan Blok A di Aceh sebagai contoh nyata. Proyek ini memberikan banyak pelajaran berharga yang dapat dijadikan panduan bagi para pengambil kebijakan dan praktisi industri migas dalam mengelola proyek EPC ke depannya.

Edy juga menyoroti berbagai risiko yang dapat menghambat penyelesaian proyek, termasuk risiko teknis dan non-teknis seperti cuaca, sosial, dan keamanan. Ia menegaskan bahwa penting bagi semua pihak untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko tersebut agar proyek dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai target.

Forum Fasilitas Produksi Migas (FFPM) 2024 ini mengusung tema “Meningkatkan Ketahanan Industri Migas Nasional di Tengah Meningkatnya Persaingan”. Tema ini diangkat untuk membahas bagaimana industri migas nasional dapat terus beroperasi dan berkembang meskipun menghadapi berbagai tantangan global.

Dalam sesi diskusi, para peserta forum mendapatkan kesempatan untuk mendalami berbagai strategi yang dapat diimplementasikan guna mengatasi tantangan sumber daya yang ada. Hal ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para pengambil kebijakan di tingkat pusat dan daerah.

Edy Kurniawan berharap bahwa melalui pembahasan yang mendalam di FFPM 2024, para pelaku industri migas dapat merumuskan strategi yang lebih baik untuk mencapai ketahanan energi nasional dan memastikan keberlanjutan industri migas di Indonesia.

Selain Edy Kurniawan, beberapa narasumber lain yang turut hadir dalam acara ini antara lain Ir. Muhamad Fatah Yasin ST., dan Jerry Jeremia Mintaredja ST. Para narasumber ini juga memberikan wawasan dan pengalaman mereka dalam mengelola proyek-proyek migas.

Acara ini juga dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, kontraktor, perwakilan SKK Migas, dan unsur pemerintahan. semua berkumpul untuk berdiskusi dan berbagi pengetahuan mengenai pengelolaan proyek migas di Indonesia.

Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam mengatasi berbagai tantangan yang ada, sehingga industri migas nasional dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi ketahanan energi Nasional, Ucapnya,”(**)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait