Brain Rot Bikin Anak Sulit Konsentrasi

  • Whatsapp
Brain Rot berakibat kita sulit konsentrasi (foto: istimewa)

Jakarta, beritalima.com| – Brain Rot dapat membuat anak-anak/siswa lebih sulit berkonsentrasi dalam waktu lama, terutama dalam membaca atau memahami materi pelajaran yang kompleks. Salah satu sebabnya adalah ketergantungan dengan media digital melalui handphone atau perangkat selular lainnya.

Hal itu dikatakan Sekjen Satupena Satrio Arismunandar, menanggapi tema diskusi Brain Rot dan Ragam Dampak Negatif Era Digital bagi Anak, yang digelar secara daring di Jakarta nanti malam (30/1). Diskusi diadakan Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, denganh narasumber Khusnul Aflah, Koordinator Aliansi Down to Zero Indonesia dan Pegiat Indonesia Child Online Protection.

Satrio menyebut, Brain Rot adalah istilah slang yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang mengalami penurunan konsentrasi, motivasi, dan kemampuan berpikir kritis akibat konsumsi berlebihan konten yang dangkal, repetitif, dan kurang bermakna.

“Istilah ini sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial, video pendek –seperti TikTok dan Reels– serta konsumsi hiburan instan yang minim stimulasi intelektual. Konsumsi konten instan yang dangkal dapat mengurangi kebiasaan berpikir mendalam dan kemampuan memproses informasi secara logis,” terang Satrio.

Ditambahkan Satrio, anak-anak yang terlalu sering terpapar konten hiburan cepat cenderung mengalami kesulitan dalam memahami konsep akademik yang membutuhkan pemikiran jangka panjang.

Menurut Satrio, ada beberapa cara mengatasi Brain Rot. Pertama, terapkan aturan waktu penggunaan gadget, seperti maksimal 1–2 jam sehari untuk hiburan digital. Kedua, peran orangtua penting untuk mendorong aktivitas yang menstimulasi otak bagi anak, seperti membaca buku, bermain teka-teki dan lain-lain.

Ketiga, gunakan teknologi dengan bijak. Yang juga penting, tingkatkan interaksi sosial offline. “Dorong anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, olahraga, atau aktivitas komunitas agar tidak terlalu bergantung pada hiburan digital,” tambah Satrio.

Tertarik untuk mengetahui lebih jauh soal fenomena Brian Rot, simak diskusinya nanti malam jam 19.00 di link zoom: https://s.id/hatipena158. Selain itu, lewat Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan.

Jurnalis: Rendy/Abri

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait