Breaking News, Bahayakah Cardiac Arrest ?

  • Whatsapp

Oleh:
DR.dr.Robert Arjuna FEAS *
Terpetik berita yang menghebohkan dunia bahwa kemarin malam (29 oktober 22 )terjadi kasus Cardiac arrest secara massal yang mematikan sebanyak 151 orang yang tak berdosa karena saling injak menginjak membuat jantung henti bekerja pada pesta Halloween di Itaewon korea selatan,sehingga para pemimpin dunia turut berlangsung kawa pada kasus ini, bahkan presiden Joko Widodo turut berempati pada kasus ini,Belum lagi pada kasus kanjuruhan di Malang meregut 153 nyawa yang terinjik injak oleh lautan manusia juga akibatkasus cardiac arrest . Hilangnya fungsi jantung, napas, dan kesadaran secara tiba-tiba dan tak terduga.Henti jantung biasanya akibat dari gangguan listrik di jantung. Henti jantung tidak sama dengan serangan jantung.

Henti jantung mendadak adalah gangguan kelistrikan dalam irama detak jantung yang bisa menyebabkan jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba. Di Amerika Serikat, sebanyak 350 ribu kematian terjadi akibat henti jantung mendadak setiap tahun. Adapun menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, terdapat 300-350 ribu insiden henti jantung mendadak di Indonesia per tahun. Henti jantung mendadak berbeda dgn serangan jantung. Henti jantung membuat tubuh tak bisa berfungsi sebagaimana mestinya karena gangguan aliran darah dari jantung yang membawa oksigen. Terutama otak.

orang yg terkena henti jantung bisa langsung kolaps dan napasnya terhenti dalam waktu sekejap sedangkan serangan jantung terjadi akibat penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah di sekitar jantung. Aliran darah menjadi terganggu akibat blokade tersebut. Orang yang mengalami serangan jantung pada umumnya masih sanggup bernapas dan tetap sadar. Dalam kasus yang ringan, orang itu bisa melanjutkan aktivitasnya seperti biasa. Namun serangan jantung bisa pula memicu henti jantung mendadak

CARDIAC ARREST vs SERANGAN JANTUNG vs VENTRICLE FIBRASI
Henti jantung mendadak berbeda dengan serangan jantung. Serangan jantung terjadi karena penyumbatan pembuluh darah. Sementara henti jantung mendadak disebabkan oleh ventrikel fibrilasi. Namun, ventrikel fibrilasi juga dapat disebabkan oleh serangan jantung.

Ventrikel fibrilasi merupakan salah satu jenis gangguan irama jantung (aritmia). Kondisi ini ditandai dengan ventrikel (bilik) jantung yang hanya bergetar, bukan berdenyut untuk memompa darah. Akibatnya, pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke organ-organ tubuh akan terhenti.

ORANG YANG BERESIKO CARDIAC ARREST
1. Penyakit jantung koroner
2. Penyakit otot jantung (kardiomiopati)
3. Gangguan katup jantung
4. Penyakit jantung bawaan
5. Sindrom Marfan
6. Torsade de pointes
7. Kebiasaan merokok
8. Obesitas dan obesitas morbid
9. Diabetes
10. Sleep apnea
11. Gagal ginjal kronis
12. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
13. Kadar kolesterol tinggi
14. Wolf Parkinson White syndrome
15. Ketidakseimbangan kadar kalium dan magnesium dalam darah
16. Penggunaan NAPZA, seperti kokain atau amfetamin
17. Riwayat penyakit jantung atau henti jantung mendadak dalam keluarga
18. Jarang berolahraga dan tidak aktif bergerak

GEJALA CARDIAC AREST
1. Pusing
2. Lemas
3. Nyeri dada
4. Sesak napas
5. Jantung berdebar

DIAGNOSA PENUNJANG
1. Tes darah : Tes darah dilakukan untuk memeriksa kadar kalium, magnesium, atau hormon tertentu yang memengaruhi fungsi jantung. Tes darah juga dapat dilakukan untuk mendeteksi cedera atau riwayat serangan jantung pada penderita henti jantung mendadak.
2. Foto Rontgen dada :Foto Rontgen dada dilakukan untuk memeriksa ukuran dan struktur jantung serta pembuluh darah jantung. Melalui pemeriksaan ini, dokter juga dapat mendeteksi apakah pasien mengalami gagal jantung.
3. Ekokardiografi :Ekokardiografi atau USG jantung bertujuan untuk mengidentifikasi kerusakan pada jantung.
4. Kateterisasi jantung ,Dalam kateterisasi jantung, dokter akan menyuntikkan zat pewarna khusus pada pembuluh darah yang menuju jantung. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi sumbatan pada pembuluh darah.

PENGOBATAN CARDIAC ARREST
1. Obat-obatan
Pemberian obat-obatan dilakukan saat kondisi pasien mulai stabil hingga pasien kembali ke rumah. Jenis obat yang dapat diresepkan oleh dokter adalah golongan obat antiaritmia, yang berfungsi untuk mengatasi gangguan irama jantung.
2. Implan alat kejut jantung (ICD)
Alat bernama ICD akan ditempel di dalam dada sebelah kiri untuk mendeteksi irama jantung. Jika detak jantung melemah atau tidak beraturan, alat ini akan bekerja untuk menormalkan kembali ritme jantung.
3. Angioplasti
Prosedur ini dilakukan untuk memperbaiki aliran darah agar otot-otot jantung mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup. Pada kondisi tertentu, angioplasti disertai dengan prosedur pemasangan ring jantung.
4. Ablasi jantung
Ablasi jantung bertujuan untuk memblokir jalur listrik abnormal yang menyebabkan aritmia. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan kateter ke pembuluh darah yang dihubungkan dengan elektroda.
5. Operasi bypass jantung
Pada operasi bypass jantung, dokter akan memasang pembuluh darah baru pada jantung sebagai alternatif pembuluh darah yang tersumbat. Pembuluh darah baru tersebut diambil dari organ tubuh lain.
6. Operasi perbaikan jantung
Operasi perbaikan jantung bertujuan untuk memperbaiki kelainan jantung bawaan serta memperbaiki dan mengganti katup jantung yang rusak. Prosedur ini dapat membantu meningkatkan detak jantung dan menjaga aliran darah ke jantung.

PENCEGAHAN
1. Tidak merokok
2. Menjaga berat badan ideal
3. Menghindari konsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi garam
4. Olahraga teratur
5. Mengelola stress dengan baik
6. Rutin Melakukan Pemeriksaan Kesehatan

Demikian sekilas info,semoga vermanfaat
RobertoNews1615 《31.10.22 (08.00)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait