Brigjen Pol Berharap Pada Pemuda Untuk Menjaga Demokrasi Indonesia

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Diskusi Publik, yang rutin diselenggarakan Generasi Milenial Nusantara (GMN), Kali ini, Jum’at (22/2/2019) mengetengahkan tentang Menggairahkan Tradisi Peduli Antar Sesama dan Optimalkan Gerakan Kaum Milenial Dalam Menjaga Pilpres Damai dan Aman.

Pada kesempatan itu hadir, Brigjen Pol Budi Setiawan, dalam diskusi santai dengan para aktifis lintas organsiasi membahas keutuhan NKRI, Jum’at (22/2/2019) di Aula Training Center UMJ, Jakarta.

Pada kesempatan itu, Brigjen Pol. Drs. H. Budi Setiawan, M. Si., Kepala Biro Multi Media Mabes Polri, mengharapkan kepada pemuda harus juga menjaga demokrasi Indonesia, karena dalam pemerintahan ini rakyat dari rakyat dengan rakyat untuk rakyat.

“Gangguan yang terjadi pada pilkada yaitu money politik, black campign dan hoax. Hoax ialah bagaimana untuk provokasi, dengan sumber yang tidak jelas. Dalam Oxford English hoax sebagai kebohongan yang di buat untuk kejahatan,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Brigjen Pol, bahwa kejahatan hoax sering menyerang satu sama lain, terutama pada SARA, agama, dan sebagainya. Menurutnya Hoax diteruskan supaya semua otsng tertuju ke yang hoax. Maka dari itu kata Kepala Multimedia Mabes Polri, tugas mahasis bagaimana mengawal agar hoax tidak leluasa di Indonesia dan bisa menangkal hoax yang dapat memecah bekah bangsa.

“Cegah hoax dengan rajin membaca, cek, dan pastikan,” imbuhnya.

Lebih jauh diungkapkan Rian Hidayat, Sekjen Perkumpulan Gerakan Kebangsaan, mengapresiasi kepedulian Brigjen Pol Budi Setiawan terhadap kehadirannya di tengah aktifis mahasiswa. Dalam pernyataannya ia menyatakan bahwa sudah barang tentu terjadi dinamika apalagi menghadapi pesta demokrasi 17 April 2019 nanti.

“Kebutuhan politik terhadap kaum milinial menjadi titik yang mayoritas. Maka dari itu standing posisi harus jelas. Apa yang bisa dilakukan. Misalkan mampu dalam bidang diskusi itu harus dikembangkaan, bisa pertanian harus dikembangkan, hebat dalam IT juga terus dikembangkan, dan harus fokus. Kita disini sebagai perwakilan kelompok milinial memiliki basis yang jelas, sekali berbicara akan mampu memberikan pengaruh,” pungkasnya.

Sementara Raja Agung Nusantara, yang menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia, mengatakan bahwa bangsa Indonesia harus dijaga oleh kelompok pemudanya. “Karena tidak mungkin orang bangsa asing yang akan menjaga dan memperbaiki bangsa kita,” jelasnya.

Lanjutnya, Zainuddin Arsyad, S.Ip., Mantan Presiden Asem Muslim Students Association, mengungkapkan bahwa pemuda merupakan pemegang estafet kepemimpinan bangsa Indonesia. Karena bangsa Indonesia lahir dari sekelompok pemuda dalam sumpah pemuda. Dan sudah barang tentu wajib untuk tetap menjaga Keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia.

“Pemilu itu sekelompok rakyat yang bernaung di negeri sendiri. Bukan hanya sekelompok warga. Sebagai warga negara wajib memilih dan berkiprah dalam pesta demokrasi. Sebagai aktifis mahasiswa harus jelas dalam mengambil sikap politik,” tegas Muhammad Husen, sebagai Ketua Umum Mahasiswa Raja Empat Papua.

Ditambahkan Anhar Tanjung, sebagai Ketua Generasi Milinial Nusantara, menyatakan bahwa perrbedaan pandangan politik mahasiswa bukan jadi pertentangan siapapun.

“Yang menang di Pilpres nanti kita harus menerima dan kita tetap menjaga keutuhan NKRI,” imbuhnya. ddm

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *