RAJA AMPAT, Berita lima.com – Areal pelabuhan yang telah dibersihkan oleh pemuda/KNPI Raja Ampat dalam mensukseskan Sidang Sinode GKI Di Tanah Papua XVII, kembali dibuangi sampah kapal oleh awak kapal Bahari Ekspress yang melayani rute Sorong Waisai pulang pergi.
Pemuda/KNPI Raja Ampat yang telah membersihkan rumput dan sampah-sampah dipelabuhan pada hari pertama 02 Maret 2017, kaget ketika pada pagi hari 07 Maret 2017, lokasi yang telah dibersihkan dibuangi sampah kapal.
Melihat pemandangan tak sedap ini, pemuda dipimpin Haji Syaifudin Wailata bersama sejumlah pemuda mendatangi awak kapal untuk meminta pertanggung jawaban pihak kapal untuk mengangkut sampah-sampah tersebut.
Ancaman menahan kapal jika sampah tak diangkut, mendapat perlawanan dari pihak Syahbandar yang memihak awak kapal dan bersitegang dengan pemuda, menurut mereka sampah bukan saja berasal kapal namun juga dari masyarakat, namun menurut penduduk di sekitar lokasi menyaksikan awak membuang sampah pada malam hari.
Pemuda tetap menuntut pihak kapal dan otoritas pelabuhan harus bertanggung jawab mengangkut sampah-sampah tersebut dan mengingatkan untuk tidak membuang sampah lagi mengingat tamu-tamu asing dan tamu-tamu Sidang Sinode sudah berdatangan dan memberikan image buruk terhadap nama baik pariwisata Raja Ampat.
Ketua Fraksi Demokrat, Yoris Rumbewas mengatakan bahwa pihak kapal harus denda sesuai Perda Sampah di Raja Ampat. Ketua Fraksi Raja Ampat Membangun menegur managemen kapal untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya, sementara Ketua Fraksi Golkar menelpon Kadishub Becky Rahawarin untuk mendatangi TKP dan menata pelabuhan dalam rangka mensukseskan Sidang Sinode.
Pihak managemen kapal bersedia mengangkut sampah-sampah yang kemudian dibuang pada tempat pembuangan sampah yang telah disediakan pemerintah, Kadishub, Kabid Laut dan sejumlah personil Dishub dan Syahbandar terlihat sibuk mengatasi masalah kebersihan di areal pelabuahan (Jos)
