SURABAYA, beritalima.com – Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur, Dra. Hj. Nina Kirana Soekarwo mengajak masyarakat untuk peduli kepada para penyandang disabilitas. Kepedulian dan bantuan masyarakat diperlukan untuk membantu pemerintah dalam membina dan mendidik para penyandang disabilitas di Jatim yang jumlahnya sangat banyak, yakni mencapai 243.533 orang.
“Kami sangat membutuhkan masyarakat untuk bersama-sama membina kaum disabilitas. Pasalnya, kemampuan pemerintah masih terbatas dan belum optimal karena penyandang disabilitas di Jatim sangat banyak. Kami mengapresiasi YPAC yang benar-benar peduli dan berdikasi tinggi, serta ikhlas dalam membina penyandang disabilitas”
Hal itu disampaikan Bude Karwo, sapaan akrab Ketua TP PKK Jatim saat Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surabaya, Selasa (21/3).
Bude Karwo mengatakan, Pemprov Jatim senantiasa berkomitmen dalam membina dan mendidik penyandang disabilitas. Salah satunya dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pelayanan bagi Penyandang Disabilitas. Tujuannya untuk melindungi hak konstitusional para penyandang disabilitas.
Kemudian, Pemprov Jatim juga memiliki UPT-UPT dibawah Dinas Sosial yang melakukan berbagai macam penanganan bagi penyandang disabilitas. Diantaranya, UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra di Malang, UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Tubuh di Pasuruan, UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Rungu Wicara di Pasuruan, dan UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Grahita di Tuban.
Tak hanya itu, keberpihakan Pemprov kepada para penyandang disabilitas juga dibuktikan dengan tersedianya fasilitas bagi kaum disabilitas di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Jatim. Bahkan mereka juga diberdayakan dan dapat mencari kerja.
“Dalam setiap pameran yang diselenggarakan pemerintah, kami selalu menampilkan karya-karya dari penyandang disabilitas. Adapun pengusaha UMKM di Jatim yang seluruh karyawannya merupakan penyandang disabilitas. Ini bukti komitmen kami untuk memberikan hak yang sama kepada mereka” katanya.
Meski begitu, lanjut Bude Karwo, pemerintah masih memiliki keterbatasan untuk menangani seluruh penyandang disabilitas di Jatim yang jumlahnya sangat banyak, yakni 243.533 orang. Karena itu, pihaknya mengajak seluruh pihak untuk ikut peduli dan berpartisipasi secara aktif dalam membina dan mendidik mereka.
“Belum seluruh penyandang disabilitas sudah tertangani, kami sangat membutuhkan bantuan masyarakat dan seluruh pihak agar dapat membantu mereka, contohnya seperti YPAC ini. Kami sangat mengapresiasi upaya YPAC yang sudah 61 tahun bekerja tanpa pamrih dan sepenuh hati membantu anak-anak bangsa yang berkebutuhan khusus” ujarnya.
Kepada YPAC, Bude Karwo berpesan agar upaya dalam mendidik dan membina penyandang disabilitas tersebut dapat terus ditingkatkan, baik secara kualitas dan kuantitas. “Kami sangat terbantu dengan kehadiran YPAC. Semoga YPAC semakin maju, besar dan bisa menggali potensi anak-anak berkebutuhan khusus agar menjadi mandiri dan berdaya guna” katanya.
Ketua Umum YPAC Dra. Wiwiek Teddy Ontoseno mengatakan, YPAC adalah sebuah organisasi sosial nirlaba yang membantu serta membina kesejahteraan anak dengan kecacatan. YPAC didirikan dengan berdasarkan azas bahwa setiap manusia mempunyai hak untuk mengembangkan pribadinya dan setiap manusia mempunyai kesadaran dan tanggung jawab sosial terhadap sesama manusia.
“Kami berkomitmen untuk mendidikk anak-anak agar bisa mandiri. Bahkan ada beberapa anak didi kami yang sudah normal dan bisa pindah ke sekolah inklusi serta mencapai kesejahteraannya, banyak yg jadi mahasiswa dan jadi pegawai juga. Namun jika memang IQ nya kurang, paling tidak kami mendidik mereka agar bisa mandiri untuk dirinya sendiri. Jadi para pengurus benar-benar ikhlas untuk berdedikasi mengantar anak-anak berkebutuhan khusus sampai mandiri” katanya. (**)