SURABAYA, beritalima.com – Kampung KB merupakan salah satu upaya strategis pemerintah dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas. Melalui kampung KB, program pembangunan yang terintegrasi dengan program KKBPK bisa diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat di tingkat desa bisa terselenggara dengan baik.
Demikian disampaikan Ketua TP-PKK Provinsi Jatim, Dra. Hj. Nina Soekarwo, M.Si pada acara Pencanangan Kesatuan Gerak PKK – KB – Kesehatan Tahun 2018 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (24/10).
Dijelaskan, program Kampung KB adalah perwujudan dari amanat Presiden RI, yang tertuang dalam program nawa cita yaitu membangun indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia, dan melakukan revolusi karakter bangsa. “BKKBN bersama TP PKK Provinsi Jatim dan TP PKK Kabupaten/Kota se Jatim, akan terus menggaungkan program Kampung KB kepada masyarakat dengan tujuan mewujudkan keluarga yang berkualitas, “ungkap Bude Karwo sapaan akrabnya.
Keberhasilan PKK-KB-Kesehatan tentu tidak hanya sebatas meraih kemenangan, namun terlebih dari itu menjawab berbagai permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat khususnya masalah stunting, kematian ibu, kesehatan lingkungan, dan perilaku bersih dan sehat. Kegiatan PKK-KB-kesehatan inipun mendorong munculnya berbagai inovasi yang sesuai dengan potensi lokal untuk mengatasi berbagai masalah yang ada.
Kampung KB, lanjutnya, akan sangat efektif dalam upaya mendukung penyelesaian permasalahan kesehatan yang ada di Jatim khususnya stunting, dimana di Jatim ada 11 kabupaten dengan total 110 desa yang menjadi perhatian utama baik pemerintah pusat dan daerah. “Oleh sebab itu, peran kader PKK khususnya kader PKK Jatim sangat besar dalam upaya menurunkan dan mencegah stunting melalui gerakan 1000 hari pertama kehidupan. Yang tentunya gerakan ini sangat berdampak pula pada penurunan kematian ibu,” ungkapnya.
Bude Karwo menjelaskan, gerakan 1000 hari pertama kehidupan adalah, gerakan dimana terucukupinya pemenuhan gizi bagi ibu dan bayi. Jadi, PKK akan memberikan pendampingan kepada para ibu saat hamil dan setelah melahirkan. Pendampingan dilakukan melalui berbagai cara salah satunya dengan memberikan informasi kebutuhan gizi yang diperlukan agar ibu dan bayi bisa sehat dan tercukupi.” 1000 hari kehidupan mempengaruhi kecerdasan anak di masa depan, dimana gizi yang diperoleh harus cukup atau disebut periode emas. Periode emas tersebut menentukan generasi emas di masa mendatang,” ujarnya.
Bude Karwo berpesan kepada seluruh Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota agar bergerak secara aktif bersama seluruh kader untuk meningkatkan pemahaman masyarakat melalui berbagai sosialisasi dan edukasi, berperilaku hidup bersih dan sehat membangun keluarga yang sehat dan sejahtera. Selain itu juga selalu berkoordinasi dan membangun kemitraan dengan OPD terkait di daerahnya masing-masing.
Senada dengan Ketua TP PKK Prov. Jatim, Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo mengatakan gerakan 1000 hari kehidupan harus diperhatikan dengan benar. Masa depan bangsa ditentukan sejak saat itu. Generasi yang hebat pertama ditentukan saat ibu mengandung dan setelahnya “Oleh sebab itu, gizi yang diberikan baik kepada ibu dan anak harus bagus. Tidak ada Negara di dunia ini yang bisa maju, apabila gerakan 1000 hari pertama tidak diurus dengan benar,” ungkap Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim.
Generasi yang tidak dicukupi dengan gizi yang bagus akan sedikit sulit menerima pelajaran yang diterima. Oleh sebab itu, Pemprov Jatim bersama TP PKK Jatim terus menggelorakan hal tersebut agar semua masyarakat sadar akan pentingnya pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan bayi.”Apabila gizi sudah terpenuhi , maka kualitas dan kurikulum pendidikan bisa dibenahi. Karena syarat utama sebuah Negara bisa maju adalah kesehatan dan pendidikan diurus terlebih dahulu,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut hadir Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan KB Provinsi Jatim, Pengurus TP PKK Provinsi Jatim, Ketua TP-PKK Kabupaten Kota se-Jatim dan Ketua Pokja IV Kabupaten / Kota se –Jatim.(rr)