Bude Karwo Dapat Apresiasi dari Dekrasnas atas Peran aktifnya Membina Pengrajin

  • Whatsapp
istri menteri koperasi dan ukm bintang puspayoga bersama nina soekarwo menyaksikan batik khas tuban

TUBAN, beritalima.com – Ketua derkanasda Provinsi Jatim Dra Hj Nina Soekarwo MSi yang akrab disapa Bude Karwo mendapat apresiasi dari Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Bintang Puspayoga, atas keseriusannya dalam membina pengrajin UKM di Jawa Tinur. Keseriusan tsb antara lain trlihat dari berbagai prestasi yang diraih Dekranasda jatim.

Apresiasi disampaikan Bintang Puspayoga yang juga isteri Menteri Koperasi dan UKM pada acara ”Sinergi Kementerian Koperasi dan UKM dengan Dekranas”, di Pendopo Kab Tuban, sabtu (4/3).
Apresiasi diberikan Bintang Puspayoga karena keberhasilan pengembangan berbagai sisi terhadap salah satu binaan Dekranasda Jatim, yaitu batik gedog Tuban, baik dari ketersediaan bahan baku, motif, dan ciri khasnya yang unik sampai proses pembuatannya. Dengan demikia , Gedog Tuban punya prospek yang cerah untuk dikembangkan. Di era pasar bebas ASEAN gedog Tuban bisa menjadi tumpuan harapan keberlangsungan kain-kain tradisional Indonesia yang tengah menghadapi gempuran.

“Atas apresiasi ini, saya menyampaikan terima kasih,” ujar bude Karwo-sapaan akrab Ny. Nina Soekarwo. Namun demikian, lanjutnya, apresiasi tsb juga bermakna harapan agar para pengrajin UKM di Jatim agar lebih meningkatkan produktivitasnya di masa mendatang.

Dibawah kepemimpinan bude Karwo, berbagai prestasi diraih oleh Dekranasda Jatim. Diantaranya, beragam catatan rekor museum rekor Indonesia tentang batik. Pada tahun 2011l, misalnya, Jatim mencatatkan memiliki corak batik terbanyak di Indonesia, yaitu 1.120 corak. Demikian pula,
Dekranasda Jatim mencatatkan rekor membuat kipas batik terbesar pada tahun 2012, juga penyusunan replica terbesar jembatan batik suramadu tahun 2013, serta replica ayam batik kisar tahun 2014.
Dalam kesempatan memberikan sambutan, Bude Karwo menjelaskan, kinerja perekonomian JawaTimur pada tahun 2016 tumbuh sebesar 5,55% atau membaik dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 5,44%. Kemajuan ekonomi Jawa Timur tidak bisa dilepaskan dari peran serta Koperasi dan UMKM yang memberikan andil besar dalam penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan di Jawa Timur.
Dengan jumlah UMKM sebanyak 6,8 juta, sektor ini menyerap tenaga kerja sebanyak 11.117.439 orang. Potensi ini menjadikan Koperasi dan UMKM sebagai kekuatan ekonomi di Jawa Timur dengan Kontribusi UMKM terhadap pembentukan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) JawaTimur mencapai 54,98%.
Demikian pula, jumlah Koperasi di Jawa Timur tahun 2016 sebanyak 31.218 unit, dengan koperasi aktif sebanyak 27.508 unit atau 88,16%. Koperasi wanita tercatat sebanyak 806 kopwan, dengan 80 % lebih kopwan di desa dinilai berhasil. Sementara itu, untuk yang belum sukses sekitar 14 %masih terus dilakukan pembinaan.

Namun demikian, bude Karwo menyadari sampai saat ini masih terdapat beragam permasalahan yang dihadapi para perajin. Diantaranya, keterampilan SDM, kapasitas teknologi dan proses produksi, ketersediaan bahan baku dan bahan pendukung. Selain itu, juga desain dan kemasan, legalitas usaha, dan standarisasi produk, pemasaran dan permodalan.

Oleh karena itu, lanjutnya, diperlukan sinergisitas dari berbagai pihak, yaitu Kementerian Koperasi dan UKM RI, Dekranas, Dekranasda Provinsi Jawa Timur melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Diantaranya, dalam pemberian hibah alat kepada perajin unggulan di masing-masing Kab/ Kota sesuai komoditinya. Di Kabupaten Tuban sendiri diberikan mprogram KUR yang ada di Bank Mandiri, Bank BRI juga memiliki program penyaluran kredit dengan bunga 9%.

Sinergitas juga dilakukan dalam perluasan jaringan pemasaran terutama di tingkat internasional melalui pameran dan gelar potensi daerah di beberapa event nasional dan internasional. Selain fasilitasi pemasaran produk secara offline juga difasilitasi pemasaran secara online melalui program satu juta domain.

“Saya berharap dengan adanya kegiatan sinergitas seperti ini, akan terjadi keberlanjutan program sehingga dapat meningkatkan daya saing kerajinan Jawa Timur. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada peningkatan perekonomian Jawa Timur maupun Nasional,”ujarnya. (**).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *