Bude Karwo : PKK Jatim Proaktif Cari Solusi Korban Narkoba

  • Whatsapp
Ketua Tim Penggerak PKK Prov Jatim Nina Soekarwo buka orientasi upaya pencegahan kejahatan seksual terhadap anak dan sosialisasi pola asuh anak dan remaja dalam keluarga

SURABAYA, beritalima.com – Tim Penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Provinsi Jawa Timur melaksanakan program unggulan proaktif mencari solusi tangani Korban Narkoba.
Hal itu ditegaskan Ketua Tim Penggerak PKK Jatim Dra Hj Nina Soekarwo, MSi di depan Ketua Pokja I Tim Penggerak PKK Kabupaten/ Kota se Jatim, pada acara pelaksanaan Program Pokja I PKK Provinsi Jatim, dalam mensosialisasikan pola asuh anak dan remaja, di ruang rapat Lantai III Badan Pendapatan Provinsi Jatim Jl Manyar Kertoarjo no 1 Surabaya, Senin (13/3).

Menurut Bude Karwo, sapaan akrab Dra Hj Nina Soekarwo, Msi, dukungan terhadap penanganan korban Narkoba oleh Tim Penggerak PKK ini merupakan realisasi dari program unggulan Pokja I. Karena dari data yang ada, dirasakan sangat miris (ngeri), Jatim menempati peringkat dua setelah DKI.
Jumlah korban narkoba di Jatim yang direhabilitisai 2015 sebanyak 5.855 anak. Itu bukan jumlah yang sedikit untuk keberlanjutan generasi muda. Dari angka tersebut, justru pelajar/ usia produktif menduduki tempat paling banyak menjadi korban narkoba. laki-laki 4.915 anak dan perempuan 940 anak.

Terbanyak pada kelompok usia 15-19 tahun ( 2.151 orang ) dan kelompok usia 20 – 24 tahun ( 1.103 orang ). Sedangkan tingkat pendidikan terbanyak yang menjadi korban adalah SMP (2.749 orang) dan SMA (1.997 orang). Dengan demikian pelajar menempati urutan teratas sejumlah 1.821 orang, dan karyawan swasta 1.553 orang, sedang wiraswasta 1.416 orang.

Permasalahan yang dihadapi semakin kompleks mulai kejahatan seksual terhadap anak sampai penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang di kalangan generasi muda. Pentingnya generasi muda bisa dilihat sejak usia dini. Sejak dalam kandungan 1000 hari pertama kehidupan sangat penting, dan hal itu membentuk sampai golden age . Unicef menyebutkan anak usia 0-8 tahun tidak boleh diabaikan karena menyangkut sebagai kado Indonesia merdeka 2045. Bonus demografi berbalik akan gagal dan bisa menjadi bencana, kalau tidak diperhatikan.
“Oleh karena itu, kita harus mewaspadai, dimulai dari keluarga masing-masing dan lingkungan dasa wima PKK. Maka, dukungan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/ Kota terhadap program ini sangat penting, tentunya bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/ Kota masing-masing.

“Gubernur Jawa Timur Pakde Karwo menyampaikan salam terima kasih dan apresiasi kepada Ibu-ibu Tim penggerak PKK yang membantu Pemprov Jatim di Grass root langsung terjun ke masyarakat,” ujarnya.
Bude Karwo menyadari, anak/ remaja merupakan generasi penerus bangsa yang perlu mendapatkan perhatian serius karena disamping memiliki potensi yang besar. Masa remaja juga merupakan mata rantai yang paling rapuh dalam fase kehidupan manusia.

“Saya mengajak para orang tua untuk mendidik putera-puterinya agar mendidik lebih baik, sekaligus memberikan proteksi yang aman. Karena anak sejak lahir sebenarnya sudah memiliki berbagai potensi yang dikaruniai Tuhan. Potensi tersebut di stimulasi / dirangsang dan difasilitasi agar dapat berkembang dengan optimal. Dengan stimulasi yang tepat akan menyebabkan fungsi mental anak-anak untuk memahami dan mengerti kondisi lingkungannya,” tambahnya.

Banyak ahli yang menyatakan bahwa masa anak-anak dan remaja merupakan masa peka dan sangat penting bagi perkembangan masa depannya. Sehingga setimulai terhadap anak dan remaja yang dilakukan oleh para orang tua maupun orang lain disekitar lingkungan anak akan membekas kuat dan tahan lama.

Yang dilakukan Pokja I kali ini adalah program unggulan pola asuh. Selain remaja, anak harus mendapatkan kebutuhan esensial anak harus mendapatkan PAUD Holistik.integratif. artinya terpenuhi kebutuhan esensial anak mulai stimulasi pendidikan gizi kesehatan child protection, parenting education. Secara holistik harus terpenuhi karena bagian kebutuhan esensial anak. Hal ini penting, menyangkut masa depan. Anak kalau dibekali sejak awal tidak mudah terpengaruh Narkoba. (**).

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *